Aceh Singkil, Xtrafmsingkil.com – Dinas Kesehatan Aceh Singkil menyebutkan sebanyak 34 persen atau 1000 lebih anak di daerah itu menderita stunting.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Fandrik Eraliesa mengatakan, angka yang paling tinggi berada di Kecamatan Gunung Meriah yakni mencapai 500 anak lebih.
“Berdasarkan data dari survei, angka penderita stunting yang tersebar di 11 Kecamatan, Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2022 hingga 23 Mei 2023 ini, terdapat sebanyak 34 persen,” Katanya di sela-sela berlangsungnya kegiatan Rembuk Stunting di Aula Bappeda, sore kemarin.
Dikatakannya, data dari survei ini kata Fandrik, sifatnya tidak seluruh anak yang bisa dilakukan pengukuran, melainkan hanya sampelnya saja. Sedangkan dari hasil posyandu, itu bisa.
“Artinya setiap anak yang yang berkunjung ke posyandu itu akan bisa dilakukan pengukuran stunting,” ucapnya.
Dengan digelarnya kegiatan Rembuk Stunting ini lanjut Fandrik, seluruh elemen nantinya akan berkomitmen untuk melakukan revitalisasi pungsi pelaksanaan posyandu, agar anak-anak yang beresiko stunting dapat ditangani sebelum dinyatakan stunting.
“Begitupun kepada seluruh peserta yang berhadir, mereka juga akan berkomitmen mengambil peran sebagai bapak asuh kepada anak stunting tersebut,” imbuhnya.
Sebelumnya Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis saat membuka acara tersebut mengatakan, dirinya sempat shock mendengar tingginya angka stunting dan gizi buruk pada anak di Aceh Singkil.
“Saya shock mendengar kabar ini, karena pada saat dilantik menjadi Pj Bupati. Saya sempat berkeliling keseluruh kecamatan untuk mengkampanyekan program GISA. Namun angka ini bukannya turun, tetapi meningkat,” Katanya.
Dirinya merasa tertampar ketika ditemukan gizi buruk di Desa Suka Damai Kecamatan Singkil. Dan saat ini angkanya sudah mencapai sebanyak 11 orang.
“Ini sangat menyedihkan dan tidak dapat ditolerir lagi, kedepan setidaknya ketika ada anak saat lahir beratnya tidak normal harus segera dilaporkan,” katanya.
Untuk itu pihaknya berharap seluruh pihak yang terkait dalam penanganan stanting dan gizi buruk ini, agar dapat memperlajari IPPGPM, sehingga bisa melihat data dan dapat di bahas dalam rangka penurunan angka stunting.
“Kita akan targetkan, pada tahun 2023 ini angka stunting dapat turun diangka 10 persen dan pada tahun 2024 sebesar 20 persen, kalau kita mau sama-sama nasional atau lebih baik lagi,” tukasnya.