ACEH SINGKIL – Salah seorang tokoh yang juga pemekaran Kabupaten Aceh Singkil, Ismail Saleh Lubis menginginkan bakal calon bupati kedepan harus bisa menghindari money politik agar tidak terlahir dari pejabat atau pemimpin produk haram.
“Karena money politik itu merupakan salah satu bisnis perjudian. Jika para calon bupati dan wakil bupati akan terus melakukan mony politik yang menghabiskan uang sabanyak Rp 15 hingga Rp 30 miliar. Aceh Singkil ini akan selalu begini-begini saja dan tidak akan pernah berubah menjadi lebih baik,”kata Ismail Saleh Lubis, salah seorang tokoh yang juga pendiri Kabupaten Aceh Singkil, ketika ditemui, Jumat (26/4).
Ia mengajak masyarakat untuk bisa menghindari dan merubah kebiasaan money politik yang tidak benar di Aceh Singkil ini. Sebab, sejak tahun 1999 Kabupaten Aceh Singkil ini berdiri, Aceh Singkil seperti ayam di lumbung padi tapi keparan, bebek berenang mati kehausan, yang artinya, potensi dan sumber daya alam Singkil ini melebihi kabupaten/kota di provinsi Aceh.
“Dan mangapa Aceh Singkil ini juga masih dinyatakan miskin ?. Menurut Ismail, itu semua merupakan kesalahan pimpinan,”katanya.
Oleh karena itu kata Ismail, jika kita ingin Aceh Singkil ini maju dan tidak tertinggal dengan daerah lain. Masyarakat harus benar-benar melihat calon bupati itu memiliki integritas yang tinggi dan betul-betul memiliki komitmen dalam merubah Aceh Singkil menjadi baik.
“Salah satunya dengan cara menghindari calon pemimpin yang menggunakan money politik, karena selain agama yang melarang aturan dan hukum di Indonesia, hal itu juga dilarang tetapi kita semua hanya tutup mata melihatnya,” tutupnya.