ACEH SINGKIL – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Singkil memaparkan visi dan misi serta program di depan anggota DPRK, Rabu, 25 September 2024.
Dalam rapat paripurna DPRK dengan agenda penyampaian visi misi dan program itu, paslon nomor urut satu Safriadi Oyon-Hamzah Sulaiman maju lebih dulu, dilanjutkan dengan paslon nomor urut dua Dulmusrid-Al Hidayat.
Dihadapan para anggota DPRK yang hadir, Dulmusrid dan Al Hidayat membacakan visi misi dan program mereka secara bergantian.
Al Hidayat mengatakan, dalam lima tahun fondasi Aceh Singkil menuju Indonesia Emas 2045 diwujudkan dengan 10 Program Aceh Singkil Mende yang dikawal langsung oleh bupati dan wakil bupati.
Pertama, membangun sekolah unggul. Program ini kata dia, akan mengintegrasikan sekolah dan dayah pada setiap jenjang pendidikan.
“Output dan outcome dari program ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya,” ujarnya.
Kedua memberikan seragam sekolah bagi siswa dari keluarga miskin. Menurutnya berdasarkan data Dinas Pendidikan Tahun 2023 rata-rata lama sekolah adalah 8,7 tahun atau rata-rata hanya bersekolah sampai pada kelas II SMP.
“Program pemberian seragam sekolah bagi siswa dari keluarga miskin ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan program wajib belajar 12 tahun,” ungkapnya.
Program berikutnya ketiga, bantuan pendidikan mahasiswa plus. Bantuan pendidikan mahasiswa menurutnya sudah diberikan setiap tahun dengan jumlah sekitar Rp 1 miliar.
Pada masa pemerintahan DuHa (Dulmusrid-Al Hidayat) akan ditingkatkan 100 persen. “Diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh mahasiswa Aceh Singkil,” harapnya.
Berikutnya keempat, satu desa satu hafidz. Program ini sebutnya, merupakan upaya meningkatkan generasi Qur’ani untuk membumikan Al-Qur’an di nagari batuah tanah kelahiran Syekh Abdurrauf As Singkili.
Selanjutnya kelima, asah skill kaula muda. Dayat menyebut program ini akan menyasar kaum milenial dan Gen-Z melalui pelatihan soft skill dan hard skill dan pemberian bantuan modal usaha.
Program berikutnya keenam, pemberian uang saku bagi pasien rujukan. Program ini menurut dia adalah bagian dari kehadiran pemerintahan Dulmursid-Al Hidayat dalam meringankan beban keluarga pasien rujukan.
Program ketujuh bagi masyarakat Kepulauan Banyak. Pasangan DuHa akan menyediakan speedboat, ambulan rujuk gratis bagi warga Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.
Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat selama ini kesulitan mengevakuasi pasien rujukan ke daratan Singkil.
“Dengan program ini pasien lebih cepat tertangani serta meringankan keluarga pasien,” ujarnya.
Selanjutnya kedelapan pemasangan listrik gratis bagi keluarga miskin. Menurut Dayat, tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil
masih cukup tinggi. Dengan program pemasangan listrik gratis dapat mengurangi beban keluarga miskin.
“Program pemasangan listrik gratis bagi keluarga miskin juga bagian dari upaya mewujudkan masyarakat Aceh Singkil merdeka listrik,” ungkapnya.
Program kesembilan adalah “pemende sapo”. Dayat menungkapkan untuk menurunkan angka kemiskinan pemerintahan Dulmusrid-Al Hidayat memprogramkan pemende sapo (bedah rumah) tidak layak huni sebanyak 1.000 unit rumah selama 5 tahun.
“Program ini menjadi salah satu program unggulan dalam mengentaskan kemiskinan,” tegasnya.
Terakhir kesepuluh ialah santunan kematian bagi warga Aceh Singkil. Santunan kematian kata dia, adalah bantuan yang diberikan kepada ahli waris warga yang meninggal dunia sebagai bentuk empati dari pemerintah.