ACEH SINGKIL – Pemandangan di pinggiran jalan halaman rumah warga di Kabupaten Aceh Singkil yang terkena banjir menuai sorotan publik.
Pasalnya, bak mendapat berkah di tengah musibah, warga pun kebanjiran ikan lele.
Ikan lele asap menjadi primadona warga. Tak hanya dikonsumsi oleh warga setempat, ikan lele asap dijadikan sebagai buah tangan khas Aceh Singkil.
Pedagang ikan lele asap kering menuai cuan. Ikan lele asap kering kualitas baik dibanderol dengan harga Rp200 ribu per kilogramnya. Sementara jika tidak dikeringkan alias basah, pedagang menjualnya lebih murah, seharga Rp30 – Rp50 ribu per kilogramnya.
“Tergantung ukuran ikan, jika semakin besar maka semakin mahal harganya,” kata Udinda, salah seorang pedagang ikan lele asap di daerah Ujung Bawang, Senin (4/12).
Menurutnya harganya yang mahal sebanding dengan proses pengolahannya yang membutuhkan waktu lama.
Untuk mendapatkan ikan lele asap dengan kualitas terbaik, harus jeli ketika memasaknya. Butuh waktu seharian untuk menghasilkan ikan lele asap yang enak.
Usai dibersihkan, ikan lele kemudian di asapkan diatas tempat panggangan. Dibolak-balik hingga terlihat rata masaknya. Ikan lele asap siap untuk dijual.
Sementara salah seorang anggota DPRA Hj Asmidar saat berkunjung ke Singkil menyebut ikan lele asap menjadi makanan favorit warga.
Ia membeli ikan lele asap dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga dirumah. “Belum lengkap rasanya ke Aceh Singkil, jika tidak membeli ikan lele asap khas Singkil,” ungkapnya.