ACEH SINGKIL – Jalan menuju Ibukota Singkil di Desa Pemuka hingga Desa Ujung Bawang terendam banjir, Senin (4/12).
Kedalaman banjir di badan jalan provinsi itu bekisar 50 hingga 70 centimeter.
Kendaraan roda empat dilaporkan masih bisa melintas. Sementara kendaraan roda dua kesulitan melintas.
Jika terpaksa harus melintas, pengendara musti menggunakan jasa becak untuk mengangkut sepeda motornya.
“Cukup membayar Rp30 ribu, sudah bisa melintas,” kata Zakaria, pengguna jalan.
Selain badan jalan, banjir juga merendam permukiman penduduk.
Berdasarkan data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil, banjir melanda 27 desa di lima kecamatan, yakni Singkil, Singkil Utara, Gunung Meriah, Simpang Kanan dan Kuta Baharu.
“Banjir kiriman serta intensitas hujan yang tinggi,” kata Rosiana Kusuma Wardani, Pusdalops BPBD Aceh Singkil.
Sedikitnya 20.087 jiwa dari 5.157 kepala keluarga terdampak banjir. Banjir juga mengakibatkan 464 jiwa dari 116 kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat.
Sejumlah gedung perkantoran pemerintah turut terendam banjir diantaranya Kantor Catatan Sipil, Kantor Pertanahan dan Kantor Dinas Syariat Islam dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Banjir dilaporkan juga merusak tiga jembatan antar desa di Desa Pulo Sarok, Suka Makmur dan Ujung Bawang.
BPBD Aceh Singkil telah membuka posko dapur umum dan pelayanan kesehatan di Desa Ujung Bawang dan Suka Makmur.