ACEH SINGKIL – Sejumlah buruh bongkar muat barang mendatangi kediaman Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Azmi, akibat penghentian aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tradisional Tangkahan Pulo Sarok.
Keputusan menghentikan dan mengalihkan operasi kapal barang dari Tangkahan Pulo Sarok ke Pelabuhan Anak Laut akibat pendangkalan yang berkelanjutan di Kuala Gabi. Dampaknya para buruh dilokasi itu kewalahan mencari nafkah.
Pertemuan antara para buruh dan Pj Bupati Aceh Singkil, yang juga dihadiri oleh Kepala Desa Pulo Sarok, Yasmi Darliansah, berlangsung di Pendopo Bupati tadi malam.
“Yasmi menjelaskan, tujuan pertemuan tersebut adalah meminta Pj Bupati untuk membantu agar kapal barang dapat kembali berlabuh di Tangkahan seperti biasanya,” ujar Yasmi, Minggu 3 September 2023.
Selama ini, kata Yasmi, Pelabuhan Tangkahan menjadi tempat persinggahan bagi kapal barang yang sangat penting bagi banyak buruh dan para penarik becak dalam mencari nafkah mereka.
Abdul Tinok, salah satu buruh yang hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa mereka sudah berusaha membuat rambu-rambu sebagai panduan bagi kapal barang agar dapat masuk dan menghindari area terdangkal di Muara Kuala Gabi.
Tinok juga mengakui bahwa pendangkalan Muara Kuala Gabi telah mengkhawatirkan kapal barang agar tidak bersandar di dekat jembatan tinggi Pulo Sarok terlebih dikala surut pasang laut.
Buruh berharap permintaan mereka dapat dipenuhi secepatnya, karena mereka merasa kebingungan mencari mata pencaharian. Mereka mendesak Pj Bupati untuk memperhatikan situasi ini, mengingat telah hampir sepekan terakhir mereka tidak dapat bekerja, yang berdampak pada ketidakstabilan ekonomi.
Selain itu, masyarakat berencana untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui upaya yang lebih luas. Kedatangan sekitar 25 buruh pada pertemuan tersebut merupakan manifestasi harapan besar kepada Pj Bupati Aceh Singkil, yang merupakan putra asli daerah tersebut.
“Kami datang ke sini karena yakin bahwa Pj Bupati adalah orang Singkil yang memahami situasi dan kondisi kami, terutama para buruh,” harap mereka.
Sementara Pj Bupati Aceh Singkil Azmi, menyebut pemindahan rute singgah boat barang dari Tangkahan Nelayan Pulo Sarok ke Pelabuhan Anak Laut lantaran kondisi tidak memungkinkan lagi.
“Upaya yang lain mengimbau pemilik kapal boat untuk bisa berlabuh di Pelabuhan Sahbandar, juga belum bisa diputuskan lantaran dikhawatirkan juga berdampak dangkal dan pecahan ombak yang membahayakan,” ujar Azmi.
Sehingga saat ini, bersama jajarannya, terus berupaya melakukan akselerasi atau percepatan penanganan Muara Kuala Gabi, agar persoalan itu segera tertangani.
“Dikhawatirkan bila terjadi kecelakaan kapal boat barang, tidak ada yang bertanggung jawab,” ujarnya.