ACEH SINGKIL – Banjir melanda di wilayah Aceh Singkil belum sepenuhnya surut. Di Desa Pea Bumbung Kecamatan Singkil, hingga kini masih tergenang banjir yang datang sejak sebulan.
Pada Minggu, 5 November 2023, banjir masih menggenangi ratusan rumah berkontruksi panggung di desa itu. Ketinggian air bervariasi 70 sentimeter sampai dengan 1,5 meter.
Salah satu warga, Ahmad (27) mengatakan banjir yang terjadi di desanya sudah berlangsung sebulan. Ketinggian air, kata dia, fluktuatif. Ketika mulai berangsur surut, tiba-tiba air kembali naik.
“Ini sudah sebulan, ketinggian air malah semakin naik 1,5 meter, sebelumnya ketinggian air 80 sentimeter,” jelas Ahmad.
Dua hari yang lalu, kata dia, ketinggian air belum mencapai jalan raya. Namun saat ini, ketinggian air di jalan raya mencapai 20-30 sentimeter.
Ahmad mengatakan banjir di desanya biasanya memang berlangsung lama. Bahkan rumahnya pernah terkena banjir selama tiga bulan.
Menurutnya kondisi tersebut disebabkan karena desanya terletak di dataran rendah dan tanah gambut. Desa Pea Bumbung berjarak sekitar satu kilometer dari Sungai Souraya.
“Air yang datang ini sifatnya kiriman, luapan dari Sungai Souraya, kemudian air sampai kesini,” ungkapnya.
Menurutnya warga hingga kini belum mendapat bantuan, baik itu makanan maupun obat-obatan.
“Biasanya seminggu saja banjir, bantuan sudah turun. Sementara ini sudah sebulan, belum ada satupun bantuan yang datang,” imbuhnya.
Dari data BPBD Aceh Singkil, ada tiga belas desa di Kecamatan Singkil masih terkena banjir, meliputi, Desa Pea Bumbung, Ujung Bawang, Rantau Gedang, Teluk Ambun, Teluk Rumbia, Kuta Simboling, Suka Makmur, Pemuka, Takal Pasir, Ujung, Pasar, Siti Ambia dan Pulo Sarok.
Pusdalop BPBD Aceh Singkil Rosiana Kusuma Wardani mengatakan, selain rumah penduduk, banjir merendam jalan penghubung antar desa, fasilitas umum seperti sekolah, masjid, balai pertemuan dan puskesmas pembantu.
Terdapat 2.691 kepala keluarga dari 8.819 jiwa yang terdampak dalam musibah ini. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing.
Rosi menyebut BPBD menurunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi banjir guna untuk melakukan pemantauan dan pendataan serta membantu warga yang mungkin hendak mengungsi.