You are currently viewing Disdikbud Aceh Singkil Usulkan Dua Tarian Daerah Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Disdikbud Aceh Singkil Usulkan Dua Tarian Daerah Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

  • Post author:
  • Post category:Daerah
  • Post comments:0 Comments

Singkil, XTRAFMSINGKIL.Com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil mengusulkan dua tarian daerah kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Kepala Disdikbud melalui Kepala Bidang Kebudayaan M Najur mengatakan, Dua tarian yakni tari Ambe-ambeken dan tari mekhalas pada tahun 2021 telah diusulkan ke Kemdikbud-Ristek menjadi WBTB.

Pengusulan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Singkil agar tidak diklaim oleh daerah lain. Hal ini dipandang sangat perlu dilakukan.

Melihat progresnya, dari dua tarian tersebut satu diantaranya menunjukkan kemajuan ditandai dengan warna hijau pada sistem yakni tari Mekhalas. Sementara tari Ambe-ambeken menunjukkan progres warna merah.

“Dalam hal ini tari Ambe-ambeken menunjukkan progres merah artinya masih perlu adanya penyempurnaan persyaratan yang diminta,” kata Najur saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (30/9/2021).

Ia berharap usulan dua tarian khas Aceh Singkil tersebut dapat diterima oleh Kemdikbud-Ristek menjadi WBTB agar menambah tiga tarian sebelumnya yang telah diakui sebagai WBTB.

“Tiga tarian khas Aceh Singkil yang telah diakui sebagai WBTB diantaranya tari Dampeng diakui tahun 2015, tari Menatahken Inai diakui tahun 2016 dan tari Canang Kayu yang diakui pada tahun 2016,” ucap Najur.

Kendati demikian, Najur mengungkap kendala yang dihadapi dalam pengusulan tarian daerah khas Aceh Singkil khususnya tarian daerah pesisir seperti dari Kecamatan Singkil Utara, Singkil ataupun Pulau Banyak.

Banyak diantara tarian khas Aceh Singkil daerah pesisir seperti adanya kesamaan tarian dari daerah Padang Sumatera Barat. Seperti tari Pulau Pinang, tari Anak, tari Sapu Tangan serta masih banyak tari daerah pesisir lainnya.

“Misal tari Pulau Pinang di Singkil itu menggunakan payung sama di Sumatera Barat juga menggunakan payung, ada kesamaan,” ungkapnya.

Kedepan, Ia berharap adanya upaya pelestarian dari pemuda-pemudi untuk mempelajari tarian khas daerahnya supaya tidak lekang dimakan zaman. Minimal pada acara-acara seremoni daerah, diwajibkan menampilkan tarian khas Aceh Singkil, bukan tarian luar daerah. (HAb)

Share

Tinggalkan Balasan