You are currently viewing Tekan Malaria, Dinkes Aceh Singkil Ajak Warga Tanam Serai, Bunga Lavender dan Melati
Foto: Muhamad Raja Maringin, Kabid P2P Dinkes Aceh Singkil

Tekan Malaria, Dinkes Aceh Singkil Ajak Warga Tanam Serai, Bunga Lavender dan Melati

ACEH SINGKIL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Singkil, mengarahkan masyarakat di daerah itu untuk mulai bergerak melakukan intervensi berbasis lingkungan guna penanganan penyakit malaria.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Aceh Singkil Muhamad Raja Maringin mengatakan intervensi berbasis lingkungan untuk penanganan penyakit malaria, seperti menanam serai, bunga lavender dan bunga melati putih di lingkungan rumah.

“Tanaman itu sifatnya menghalau dengan baunya, tapi tidak mengganggu perindukan nyamuk,” kata Maringin saat ditemui di kantornya, Senin, 27 Mei 2024.

Menurut Maringin, intervensi berbasis lingkungan dalam penanganan malaria tidak memerlukan biaya, hanya kemauan dari masyarakat saja untuk bersama-sama dengan Dinkes menekan penyebaran penyakit tersebut.

“Jika semua rumah, khususnya di wilayah kepulauan, bisa menanam serai, bunga lavender dan bunga melati putih, kami rasa ini sedikit menekan malaria,” ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Jika ada perindukan nyamuk, maka peliharalah ikan sehingga nantinya jentik-jentik nyamuk bisa dimakannya,” ungkapnya.

Pihaknya mencatat kasus malaria pertama kali ditemukan di Kepulauan Banyak pada bulan April 2024.

“Namun pada saat penyelidikan epidemologi, pasien mulai terjangkit malaria pada awal Februari 2024,” imbuhnya.

Maringin menyebut per tanggal 27 Mei, jumlah kasus malaria di Kabupaten Aceh Singkil sebanyak 33 kasus.

Kasus malaria yang tertinggi berada di Kecamatan Pulau Banyak sebesar 21 kasus. Kemudian Pulau Banyak Barat sembilan kasus, Singkil Utara dan Kuala Baru masing-masing satu kasus.

Dia menambahkan dengan demikian pihaknya berharap semua pihak, termasuk masyarakat, berperan aktif dalam penanganan malaria.

Share

Tinggalkan Balasan