ACEH SINGKIL – Jurnalis di Kabupaten Aceh Singkil diminta bersikap netral dalam menyukseskan berlangsungnya pesta demokrasi, Rabu 14 Februari 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua Panwaslih Aceh Singkil, Syamsul Arifin dihadapan puluhan pekerja media saat menggelar Publikasi dan Dokumentasi Pengawasan Tahapan Kampanye di Hotel Island Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil, Sabtu 10 Februari 2024.
“Pada pemilu 2024 ini peran jurnalis sangat berpengaruh dalam menyukseskan pemilu serentak pada 14 Februari mendatang,” ujarnya.
Karena menurutnya jurnalis ini dapat mengawal dan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Ia berharap para jurnalis selalu bersikap netral dan independen dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas.
“Jangan karena berbeda pilihan hingga terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Syamsul mengajak jurnalis untuk menjadikan pemilu serentak sebagai ajang bersilaturahim, bukan pula menjadi ajang mencari permusuhan.
“Dalam hal ini, media sangat berperan sebagai kontrol sosial, agar tidak ada berita hoax dan provokasi di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Ditempat yang sama Anggota Panwaslih Aceh Singkil Bidang Devisi Pencegahan, Ismail juga mengatakan, informasi yang disampaikan oleh awak media ke masyarakat ini sangat penting dan berpengaruh dalam memilih pemimpin yang baik.
“Semoga pada pemilu 2024 ini, kita dapat melahirkan pimpinan yang baik yang bisa memperbaiki ekonomi dan pendidikan di Aceh Singkil, tanpa menimbulkan gesekan-gesekan antara suku, RAS dan agama,”ungkapnya.
Bersikaplah netral dan berikan informasi itu yang seimbang dan bertanggung jawab kepada masyarakat, tanpa memihak kepada peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu.
Sementara Ketua MPU Aceh Singkil, Roesman Hasmy menyampaikan pesan sejuk dalam mengahadapi pemilu 2024.
“Kita harus meyakinkan masyarakat jika semua calon kontestasi baik, tapi pilihlah yang terbaik, tanpa hoax, tanpa ujaran kebencian,” ujarnya.
Ia mengingatkan akan hak dan kewajiban pemilih. Dalam menunaikan kewajiban melaksanakan pemilu, masyarakat berhak mendapatkan pemimpin yang baik.
“Jadikan 14 februari nanti sebagai titik awal menuju Aceh Singkil yang perak sebelum menuju masa keemasan, sehingga bisa menjadi pilot project dalam pemilu yang majemuk,” harapnya.
Disamping itu Ia berpesan kepada jurnalis agar jangan sampai media memberikan informasi yang tidak seimbang atau bersifat negatif dan provokatif, karena itu akan merusak demokrasi.
“Mari kita jaga transparansi, integritas, dan nama besar Bawaslu bersama-sama,” pungkasnya.