ACEH SINGKIL, Xtrafmsingkil.com – Dalam rangka penguatan implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintergrasi, Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh Supriyadi menjadi narasumber utama pada acara Sosialisasi Maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil di Opproom Kantor Setdakab, Jumat (23/6/2023)
Kegiatan ini langsung dihadiri Pj. Bupati Marthunis, Sekretaris Daerah, Azmi, Asisten Adminitrasi Umum Setdakab, Inspektur Inpektorat bersama jajarannya dan seluruh kepala SKPK lingkup Pemkab Aceh Singkil.
Diawal sambutannya Penjabat Bupati Marthunis mengingatkan bahwa banyak capaian-capaian pemerintah yang belum mencapai target.
“Maka untuk mencapai target itu kita harus perkuat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), karena selama ini kita lemah disini, yang seharusnya semua harus terintegrasi, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi,” ungkap Marthunis.
Marthunis juga menambahkan bahwa Pemkab Aceh Singkil menargetkan level 3 maturitas tahun ini dan meminta kepada Inspektur agar membuat roadmap untuk pencapaiaan level 4 hingga 5.
Maturitas SPIP Level 3 menunjukkan bahwa Pemkab sudah melakukan pengendalian dan dokumentasi secara baik, namun evaluasi belum optimal. Sedangkan level 4 dan 5 menunjukkan bahwa Pemda sudah melakukan pengendalian, dokumentasi yang baik dan evaluasi yang efektif secara manual untuk level 4 dan digital untuk level 5.
“Salah satu kelemahan saat ini adalah yang bekerja hanya pada level kasubbag program, dan belum ada dukungan maksimal dari kepala SKPK, semua pekerjaan identifikasi risiko hanya dibebankan pada kasubbag program, padahal bidang teknis pada setiap SKPK harus terlibat aktif, karena masing-masing bidang yang mengetahui semua kegiatan teknis dan tantangannya,” lanjut Marthunis.
“Saya yakin dengan dukungan semua SKPK, dan akan kita pantau secara terus menerus, mudah-mudahan kita bisa mencapai target penyempurnaan maturitas SPIP ini,” harap Marthunis.
Pj. Bupati juga menantang agar berani membuat roadmap untuk mencapai maturitas ke level selanjutnya, “jadi kapan kita bisa mencapai level 4, dan kapan level 5 harus jelas waktu atau targetnya,” tegas Marthunis.
Pada akhir sambutannya Pj. Bupati berharap kepada BPKP perwakilan Aceh untuk membantu dan slalu memberikan bimbingan untuk target yang akan dicapai pemerintah kabupaten Aceh Songkil ke depan.
“Semoga dengan adanya pencerahan dari Kepala BPKP Aceh bapak Supriadi, dan kami mohon pencerahan, bimbingan dan semangat dari BPKP perwakilan Aceh supaya SPIP Aceh Singkil bagus, sehingga jika SPIP bagus maka target-target kita akan tercapai dan akhirnya bisa memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat,” tutup Marthunis.
Sejalan dengan itu, dalam paparannya Kepala Perwakilan BPKP Aceh Supriyadi menyatakan dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk meningkatkan SPIP menjadi level 3, yaitu antara Perwakilan BPKP dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, khususnya dengan pembantu level strategis kepala daerah yaitu seluruh Kepala SKPK.
Supriadi juga menjelaskan, secara umum, ada tiga area perbaikan yang perlu menjadi fokus pemerintah daerah dalam rangka memperkuat SPIP, yaitu: peningkatan kualitas perencanaan, peningkatan implementasi manajemen risiko, dan peningkatan kualitas pengendalian atas risiko korupsi.
Dalam kegiatan ini, seluruh peserta juga diajak untuk memahami tentang manajemen risiko di instansi pemerintahan, proses penilaian risiko, serta contoh – contoh risiko yang perlu dimitigasi.
Manajemen risiko penting untuk dikelola dalam mencapai peningkatan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.
“Sistem pengendalian internal pemerintah akan terlaksana dengan baik jika top management dapat memberikan contoh kepada bawahannya,” demikian Supriadi.