Xtrafmsingkil.com – Beragam respons muncul menyikapi kenaikan harga BBM. Massa yang menamakan Aliansi Masyarakat Solo mendukung kebijakan pemerintah pusat tersebut. Itu disampaikan pada aksi damai di gedung DPRD Kota Surakarta, Selasa (6/9).
“Ada empat tuntutan yang kami usung dalam aksi ini. Salah satunya mendukung pemerintah menyesuaikan harga BBM mencegah pembengkakan APBN,” terang koordinator lapangan aksi Sugeng Widodo.
Amso juga mendesak pemerintah memperbaiki ekonomi. Kenaikan harga BBM harus berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jangan hanya (harganya) naik, namun tidak berdampak apa-apa,” ujar Sugeng. Selain itu, Amso menekankan pentingnya asas keadilan bagi masyarakat tidak mampu.
“Kami menuntut pemerintah melindungi masyarakat rentan miskin akibat kenaikan harga BBM subsidi. Awasi secara ketat penyaluran pengalihan subsidi kepada masyarakat miskin. Jangan sampai terjadi korupsi yang menyusahkan masyarakat,” tandasnya.
Setelah berorasi, perwakilan Amso beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta Achmad Safari.
“Anda bisa ikut mengawasi agar pengalihan subsidi tepat sasaran. Karena sebagian besar subsidi BBM banyak dinikmati mereka yang mampu,” ujar politisi PAN.
Di lain sisi, Ketua DPD PKS Kota Surakarta Daryono menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM mengkhianati kepercayaan rakyat. Padahal pemerintah diberi mandat oleh rakyat untuk menyejahterahkan dengan menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari.
“Namun faktanya BBM sudah naik tujuh kali selama pemerintahan Jokowi sejak 2014,” ujarnya.
Dalihnya, lanjut Daryono, pembengkakan APBN. Padahal, itu bisa ditekan dengan efisiensi agar bebas dari pemborosan belanja dan praktik korupsi.
Pemerintah bisa menunda proyek besar yang tidak prioritas. Di antaranya pembangunan Ibu Kota Nusantara sehingga tetap bisa memberikan subsidi BBM kepada rakyat.(hm)