You are currently viewing Kadis Kesehatan Panggil Kapus Singkil dan Dokter Klarifikasi Kasus Bayi Meninggal

Kadis Kesehatan Panggil Kapus Singkil dan Dokter Klarifikasi Kasus Bayi Meninggal

Aceh Singkil, Xtrafmsingkil.com – Dinas Kesehatan Aceh Singkil memberikan klarifikasi atas insiden meninggalnya bayi berusia 43 hari usai menjalani perawatan di Puskesmas Singkil.

Kepala Dinas Kesehatan Subarsono memanggil yang bersangkutan, yakni dokter Diski dan Kepala Puskesmas Singkil dr Yuna, untuk mengklarifikasi kejadian dalam wawancara dengan sejumlah wartawan, Senin 13 Juni 2022.

Selain kepala Puskesmas Singkil dr Yuna Marini Sianipar, Dr Diski, juga turut dihadiri Kabid Kesmas Hariono, Kasi Pelayanan Neti Pohan, serta Staf Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Yulian.

Dokter Diski, yang piket pada malam itu, menuturkan saat konsultasi melalui HP orang tua korban, bernama Banu mengaku bayinya tidak ada demam, apa lagi batuk keluar darah, juga tidak ada.

“Melalui percakapan, telepon si Bapak mengaku kondisi pasien bayi juga tidak mengalami sesak pada malam itu, termasuk tidak ada mengalami kejang, sehingga saya menilai tidak terjadi apa-apa,” ujarnya

Jika ada keluhan yang buruk bisa dilakukan observasi lanjutan, dan bisa ditangani lebih lanjut dan Dokter pasti datang. “Tapi malam itu tidak demam dan tidak ada kedaruratan dan hanya batuk biasa tidak ada batuk berdarah pada malam itu”,bantahnya.

“Yang kita sayangkan kondisi pasien, usai terima resep langsung pulang dan obat diminum dirumah, sehingga tidak bisa dilakukan observasi,” jelasnya, melanjutkan.

“Karena malam hanya keluhan biasa maka dokter belum datang. Jika sudah emergensi dokter pasti datang,”tambahnya.

Dia memaparkan, obat yang diberikan juga hanya sebagai anti biotik yakni amoxilin. Untuk minum obat bayi juga sudah kita berikan saran harus posisi duduk. Tidak boleh posisi setengah duduk apalagi tidur.

Namun jika kondisi sampai batuk berdarah berarti mengalami radang tenggorokan.
Dan jika mengalami kejang kecurigaan akibat tersedak, bisa jadi saat meminumkan obat posisi anak diduga sedang miring atau tidur. Sehingga menyebabkan tersedak.

Minum ASI dengan posisi setengah duduk dan tidur juga berbahaya, dan bisa menyebabkan bayi tersedak. “saya curiga bayi mengalami tersedak, apakah karena obat atau ASI,” timpalnya.

Kemudian, lanjutnya, jika kondisi bayi mengalami batuk, dalam kondisi tubuh tidak normal seperti setengah duduk atau tidur, sehingga saat kondisi minum maka air masuk ke paru-paru dan tidak masuk ke lambung.

“Penting diketahui, kondisi inilah yang menyebabkan bayi tersedak dan membahayakan pernapasannya tertutup hingga menyebabkan kematian,” terang dokter itu.

Sebelumnya, peristiwa seorang bayi meninggal dunia usai menjalani perawatan di Puskesmas Singkil menuai perhatian. Pasalnya, Bayi malang itu masih berusia 43 hari anak dari pasangan Banu dan Neneng warga Dusun Rahmat, Desa Pulo Sarok, Aceh Singkil.

Banu mengungkapkan, sangat mengesalkan meninggalnya sanga anak, karena terkesan kurangnya pelayanan, apalagi pada malam hari dokter tidak ada.

Dia menceritakan kronologis pada Selasa 7 Juni 2022 sekitar Pukul 23:00 WIB, saat membawa bayinya ke Puskesmas Singkil untuk berobat.

Namun sayangnya pelayanan medis pada malam itu dinilai kurang maksimal terhadap pasien darurat. Lantaran tidak ada Dokter yang berjaga.

Dokter piket pada malam itu juga tidak datang ke Puskesmas dan hanya mengandalkan konsultasi dengan perawat melalui telepon seluler (HP) untuk pemberian obat.

“Para medis dinilai kurang cepat melayani pasien yang sedang darurat, Dokter piket juga tidak mau datang pada malam itu. Malah pemberian resep obat, hanya melalui telpon saja,” ujarnya.

Setelah diberikan resep obat, orang tua korban pulang kerumah membawa bayinya, yang disebutkan sebelumnya sempat mengalami kejang sebab sesampai dirumah dan meminumkan obat amoxilin kepada bayinya dari resep dari dokter tersebut.

Bahkan kondisi bayinya semakin parah, bahkan bayinya kesulitan bernapas dan keluar darah dari hidungnya. Karena khawatir dan panik, sehingga mereka membawa bayinya berobat lagi ke Dokter di tempat lain, tuturnya.

Sayangnya belum sempat mendapat perawatan intensif oleh Dokter ditempat lain, bayi nya tersebut telah meninggal dunia, terangnya. (Hab)

Share

Tinggalkan Balasan