Aceh Utara – Di tengah perubahan status Covid, aksi demo dilancarkan oleh para mahasiswa di Kampus Unimal Desa Reulet karena telah menimbulkan kerugian terhadap mahasiswa.
Para mahasiswa yang dikoordinir oleh Kordinator Lapangan Ahmad Zubair itu, juga membawa poster protes kinerja buruk Birokrasi Unimal ditujukan untuk Rektor Unimal Herman Fithra.
Lantaran sang rektor dianggap telah merusak pencitraan Unimal dengan kinerja buruk birokrasi dan staf bawahannya Aksi demo yang dimulai sejak pukul 10:30 Wib, Senin (30/8), kian memanas ketika para mahasiswa dan mahasiswi bersorak protes seraya membakar ban di halaman kampus setempat dan aksi mereka akan berhenti jika Rektor Unimal Herman Fithra menemui mahasiswa.
Wakil Korlap Antarullah mengatakan aksi demo dilancarkan mahasiswa lantaran dipicu oleh kinerja buruk birokrat Unimal dalam menyebarkan informasi pengumuman melalui surat edaran kepada mahasiswa.
Akan tetapi sistem informasi yang diberikan oleh pihak birokrasi Unimal ternyata selalu tidak tepat dengan surat edaran yang dikeluarkan telah membuat mahasiswa kebingungan. Apalagi dengan surat edaran yang dikeluarkan beberapa kali itu tanpa ada sikap konsistensi hingga telah menimbulkan kerugian bagi mahasiswa terutama mahasiswa dari luar Aceh.
Antarullah menyebutkan, pada Selasa (24/8) dikeluarkan surat edaran tentang pengenalan tentang kehidupan kampus mahasiswa baru.
Pasca itu, para mahasiswa khususnya dari luar Aceh pun bergegas mempersiapkan diri, uang transpor, membayar kost dan kembali untuk belajar secara tatap muka.
Akan tetapi, begitu memasuki hari Jumat (27/8), ternyata birokrasi Unimal kembali mengeluarkan surat edaran baru yang berisi membatalkan surat sebelumnya karena belajar secara daring.
Antarullah mengaku kondisi itu secara otomatis telah merugikan mahasiswa dan menimbulkan rasa kecewa mendalam hingga tergerak melakukan aksi demo.
“Kami minta pihak kampus harus bertanggung jawab atas informasi yang di sampaikan yang merugikan mahasiswa luar Aceh yg telah kembali kemari. Oleh karena itu pihak kampus harus membayar biaya transportasi kawan-kawan yang merasa dirugikan. Sampai saat ini kami meminta agar rektorat mau berjumpa besama kami untuk segala pertanyaan yang harus dijawab oleh beliau di depan mahasiswa,” tegasnya.
Antarullah juga menegaskan aksi terus berlanjut dan dilakukan sampai beberapa hari ke depan sampai rektor mau berjumpa langsung dengan mahasiswa. “Jika rektor masih tidak mau berjumpa dengan kami, maka mulai hari ini sampai beberapa hari ke depan kampus akan disegel oleh mahasiswa dan segala bentuk administrasi kampus harus dihentikan,” pintanya.
Sementara itu, Rektor Unimal Herman Fithra dan Humas Unimal Kemal Pasya gagal dikonfirmasi dan belum merespon upaya konfirmasi.