Jakarta – Korban bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan, terus bertambah. Hingga Jumat (27/8), tercatat 90 orang tewas dan 150 lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Publik Afghanistan mengonfirmasi langsung angka itu kepada CNN. Namun, tak ada penjabaran lebih lanjut angka itu termasuk personel militer AS atau tidak.
Insiden ini terjadi pada Kamis malam. Total ada dua ledakan, diawali dengan bom bunuh diri di Abbey Gate, satu gerbang utama masuk bandara yang selama ini menjadi tempat menampung pengungsi Afghanistan.
Tak lama setelah itu, ledakan kedua terjadi di dekat Baron Hotel yang terletak tidak jauh dari Abbey Gate.
Dua pengebom bunuh diri dilaporkan meledakkan diri sambil mendekati kerumunan orang di salah satu gerbang bandara.
Sebagaimana dilansir Reuters, sejumlah video jurnalis lokal yang beredar memperlihatkan puluhan jasad tergeletak di gerbang bandara. Beberapa terpental ke dekat pagar bandara.
Beberapa jam setelah ledakan, kelompok teroris ISIS-K langsung mengklaim sebagai dalang di balik insiden bom bunuh diri itu.
Ledakan ini memakan banyak korban jiwa karena terjadi ketika bandara tengah disesaki warga yang berbondong untuk dievakuasi dari Afghanistan setelah Taliban berkuasa.
Warga semakin terdesak karena waktu untuk evakuasi tersisa lima hari lagi hingga 31 Agustus mendatang.
Sementara itu, Taliban sudah mewanti-wanti agar pasukan asing tak memperpanjang waktu evakuasi.