You are currently viewing Anies Baswedan Izinkan Sekolah Tatap Muka
Petugas merapikan bangku di ruang kelas SD Kenari 08 Pagi, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan sementara proses uji coba sekolah tatap muka karena lonjakan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir pascalibur lebaran. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Anies Baswedan Izinkan Sekolah Tatap Muka

Jakarta – Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan Keputusan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Corona Virus Disease 2019. Dalam poin kedua keputusan itu, tertulis bahwa kegiatan sekolah tatap muka secara terbatas dimungkinkan lantaran PPKM di Jakarta kini telah berstatus level 3.

“Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh,” demikian tertulis dalam Keputusan Gubernur yang ditandatangani Anies pada 23 Agustus 2021 itu.

Kemungkinan sekolah tatap muka secara terbatas didasari oleh Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Kapasitas sekolah tatap muka dibatasi hingga 50 persen.

Pengecualian berlaku bagi SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB, di mana kapasitas maksimal dapat sebanyak 62 sampai dengan 100 persen. “Dengan menjaga jarak minimal 1,5 m (satu koma lima meter) dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas,” tertulis dalam Kepgub tersebut.

Untuk tingkat PAUD, jumlah siswa dibatasi hingga 33 persen dari kapasitas maksimal per kelas. Sama seperti sebelumnya, jarak duduk antara satu murid dengan yang lain diatur hingga 1,5 meter dengan maksimal 5 orang per kelas.

Pemerintah menetapkan status PPKM di Ibu Kota turun dari level 4 menjadi level 3. Aturan itu berlaku pada 24-30 Agustus 2021. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemerintah DKI akan mempelajari sekolah tatap muka terbatas selama PPKM Level 3.

Riza mengklaim vaksinasi Covid-19 untuk guru dan anak sekolahan sudah hampir selesai. Meski tak merinci datanya, dia berharap vaksin kepada guru dan anak-anak rampung pada bulan ini. “Mudah-mudahan selesai guru dan anak-anak yang masih belum,” kata dia.

Menurut Riza Patria, Pemerintah DKI tak boleh gegabah memberi izin sekolah tatap muka. “Kami tidak boleh gegabah, karena kita tahu di banyak negara terjadi sekolah dibuka ternyata terjadi klaster baru di sekolah,” kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin malam, 23 Agustus 2021.

Sumber : tempo.co

Share

Tinggalkan Balasan