You are currently viewing Ternyata Duel Maut di Rawa Singkil Antara Dua Kubu, Mertua Vs Menantu

Ternyata Duel Maut di Rawa Singkil Antara Dua Kubu, Mertua Vs Menantu

Singkil (XTRAFMSINGKIL.COM) – Ternyata Duel maut yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil antar dua kubu, Mertua vs Menantu. Duel ini berakhir dengan kematian. Salah seorang dari kubu Menantu tewas dengan kondisi mengenaskan, putus urat nadi.

Peristiwa itu terjadi di kawasan hutan Rawa Singkil (Lae Trep) Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, tepat pada Selasa, 1 Muharam 1443 Hijriah (10/8/2021).

“Menurut keterangan yang terlibat jam delapan pagi kejadiannya,” kata Penjabat Kepala Desa Rantau Gedang, Irwansyah Rijal, Jumat (13/8/2021).

Duel maut itu melibatkan delapan orang dari dua kubu. Kubu mertua terdiri dari Bangun Angkat (60) dan keempat anaknya, Andi Syahputra (20), Gondo, Agus dan Syahrudin. Dari kubu menantu Bangun Angkat adalah Awaludin, dan adiknya Eko Handayani (27) dan Kamilin (20).

Korban tewas dari kubu menantu yakni Eko Handayani. Dia tewas setelah terkena sabetan senjata tajam yang memutuskan urat nadi tangannya.

Perkelahian terjadi di kawasan hutan suaka margasatwa Rawa Singkil. Seperti biasa, kedua kubu memiliki kesamaan pekerjaan yakni mencari kayu dihutan.

Keributan dua kubu terjadi persis dilokasi lahan yang berdekatan penuh dengan kayu. Sekitar 2,5 jam perjalanan air menggunakan robin dari Desa Teluk Rumbia.

Awalnya, kubu Mertua, Bangun Angkat beserta keempat anaknya menebang kayu. Tak lama berselang, kubu Awaluddin dan Adiknya Eko Handayani datang menghampiri. Kemudian terjadi cekcok.

“Saya disini untuk cari makan bukan cari kaya kata Eko Handayani. Kalau Pak Tangah (Bangun Angkat) mungkin mau beli mobil satu lagi,” kata Irwansyah setelah mendapat cerita dari mereka yang terlibat.

Eko Handayani, ujar Irwansyah, dia yang membelah, memotong, mengangkat, mengeluarkan dan menjualkan kayu. Sejauh mana tenaganya, sedang Bangun Angkat punya banyak anggota (anaknya).

Tak terima dengan perkataan Eko, kubu Mertua tidak terima dan melakukan penganiayaan ringan terhadap kubu Menantu, Eko dan Awaludin. Kemudian kubu Menantu beranjak pergi meninggalkan lokasi untuk mencari bantuan.

Eko dan Awaludin kemudian bertemu dengan saudaranya, Kamilin. Mereka menceritakan peristiwa yang dialami kepada Kamilin. Tak terima, Kamilin mengajak Eko dan Awaludin kembali mendatangi kubu Bangun Angkat.

Terjadilah pertikaian menggunakan senjata tajam parang, antar kedua kubu. Naas dari Kubu Menantu, Eko Handayani, urat nadinya tangannya putus dan meninggal dilokasi. Sementara Kamilin dan Awaludin menderita luka bacok di sekujur tubuhnya. Dari Kubu Mertua, Bangun Angkat dan Andi Syahputra juga menderita luka bacok di tubuhnya.

Masing-masing kubu menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan. Pada siang harinya, pihak keluarga bersama warga mebawanya ke Puskesmas Singkil.

Irwansyah menyebut hanya Eko Handayani yang merupakan warganya, sisanya merupakan warga Desa Teluk Rumbia.

“Tak lama dirujuk ke RSUD Aceh Singkil. Karena masih dalam kondisi kritis, jam 7 malam, Bangun Angkat dan Andi di rujuk ke RSUD Banda Aceh,” ucap Irwansyah.

Sedangkan Kamilin, jam 5 sore juga dirujuk ke RSUD Aceh Singkil. Sementara Eko dan Awaluddin, sekitar jam 6 sore baru di evakuasi dari hutan, berada dipuskesmas jam 9 malam untuk dilakukan visum.

Setelah divisum, jam 11 malam, Eko langsung dibawa pulang untuk dikebumikan malam itu juga, proses pemakaman selesai jam 3 subuh. Untuk awaludin, jam 12 malam dirujuk ke RSUD Aceh Singkil.

Irwansyah mengungkapkan harapan dari pihak keluarga korban, agar penegak hukum menjalankan hukum sebenar-benarnya dan adil.

“Mau siapa yang salah dan mau siapa yang benar keluarga tidak ada yang tau, pihak keluarga berharap penegakkan hukum, yang menjalankan hukum yang sebenar benar nya lah, kalau memang bersalah ya hukum, sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku di Republik indonesia ini, seadil adilnya,” Ini harapan Keluarga yang dipesankan kepada saya, ungkap Rijal menegaskan.

Korban Eko Handayani meninggalkan seorang Istri dan anak yang masih berusia 2 bulan.

Kapolres Aceh Singkil melalui Kasatreskrim Iptu Noca Triyananto mengatakan masih mendalami motif yang dilakukan.

“Kasus ini masih kami tangani, proses pemeriksaan masih lanjut, perkembangan berikutnya akan kami kabarkan,” ujarnya saat dikonfirmasi. (HAb)

Share

Tinggalkan Balasan