Jakarta – Hamas, faksi politik Palestina penguasa Jalur Gaza, menganggap Indonesia bisa membantu mereka memperjuangkan hak merdeka di tengah konflik dengan Israel.
Salah satu petinggi Hamas, Khaled al-Qaddumi, mengatakan Indonesia punya pengaruh dan kekuatan yang tidak dimiliki kebanyakan negara untuk membantu Palestina keluar dari penjajahan Israel.
Dalam wawancara eksklusif bersama CNN Indonesia secara virtual pada Sabtu (12/6), Khaled menceritakan tujuan organisasinya menyurati Presiden Jokowi tak lama setelah pertempuran 11 hari dengan Israel pecah Mei lalu.
Perang singkat itu menewaskan setidaknya 260 penduduk Jalur Gaza termasuk puluhan anak-anak. Sementara 13 orang tewas di kubu Israel.
Khaled turut membeberkan seberapa besar harapan Hamas terhadap Indonesia dalam membantu memperjuangkan hak Palestina.
Berikut petikan wawancara dengan salah satu anggota biro hubungan internasional Hamas itu.
Seberapa besar harapan Hamas kepada Indonesia dalam penyelesaian konflik ini?
Indonesia adalah satu-satunya negara yang dalam konstitusi dasar negaranya mengakui kemerdekaan itu ialah hak segala negara dan mengharuskannya menolong semua negara yang berada di bawah okupasi.
Indonesia juga telah memulai inisiatif-inisiatif demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas warga Palestina.
Kami minta Indonesia melanjutkan perjuangan diplomatik dan politiknya guna mendukung Palestina, dan memperjuangkan hak seperti yang selama ini kami lihat.
Kedua, kami berharap para pemimpin di Indonesia bisa memahami dan menyadari apa itu artinya bisa berdaulat atas nasib sendiri.
Hak berdaulat ini tidak bisa terealisasikan di bawah okupasi apa pun. Anda tidak bisa menanyakan kepada korban dalam penjara terkait opini mereka soal masa depan. Mereka hanya akan mengatakan satu hal, bebaskan saya.
Anda juga tidak bisa berbicara solusi dua negara ketika Israel bahkan tidak mengakui Palestina sebagai entitas yang sama dan setara.
Jadi perjuangan politik dan diplomatik itu sangat penting, harus terus diperbarui dan rasional. Kita tidak bisa terus menerus menggunakan naratif yang sama.
Saat ini, bangsa Palestina terus hidup dengan pilihan terbatas di tangan mereka. Kejahatan Israel tidak meninggalkan sedikit pun hal baik bagi mereka.
Sementara itu, perwakilan Palestina juga berbeda sekarang.
Kami menyerukan pemerintah Indonesia untuk bisa berdialog dengan seluruh pemimpin Palestina. Tidak hanya Fatah atau Hamas, tapi semua orang Palestina.
Bangsa Palestina memiliki hak untuk berbicara dan didengar. Apa yang kami inginkan dari pemerintah Indonesia adalah untuk mendengarkan dari sisi kami, bukan mendengar tentang kami.
Kami, Hamas, juga menginginkan relasi yang lebih baik dengan pemerintah Indonesia demi kebaikan bangsa Palestina.
Kami mencari kesempatan untuk berdialog secara rasional dengan bahasa yang adil dan setara agar bisa berbicara di komunitas internasional. Semua demi kebaikan bangsa Palestina dan kawasan.
Kami, Hamas, mendukung perdamaian dan resolusi. Kami ingin hidup sebagai bangsa Palestina secara damai seperti negara damai dan stabil lainnya di dunia, namun tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar kami.
Dalam hukum internasional, kami memiliki hak juga untuk mempertahankan diri melawan okupasi dengan segala cara mulai dari militer hingga damai.
Hak mempertahankan diri dijamin dalam hukum internasional terutama bagi mereka yang hidup di bawah penjajahan. Saya pikir, Indonesia lebih mengerti hal ini daripada kami.
Bagaimana peran dan kontribusi Indonesia selama ini dalam membantu Palestina menghadapi konflik dengan Israel?
Peran Indonesia itu multidimensi. Dalam tingkat ide, kami sangat berterima kasih kepada Indonesia karena menyematkan prinsip anti-okupasi dan penjajahan dalam konstitusi dasarnya.
Dengan ideologi ini, Indonesia mendukung Palestina melawan okupasi. Ini harus terus berlanjut. Kami sangat berterima kasih sekali kepada Indonesia atas ide brilian ini. Prinsip tersebut bahkan menjadi tulang punggung perjuangan kami.
Dalam level kemanusiaan, Indonesia telah banyak memberikan bantuan. Kami memiliki rumah sakit Indonesia di Gaza yang berdiri sejak beberapa tahun lalu.
Akibat perang 11 hari yang kembali meluluhlantakkan Jalur Gaza, kami juga membutuhkan bantuan segera untuk kembali membangun wilayah tersebut, terutama tempat tinggal bagi ratusan keluarga yang kehilangan rumah.
Dalam level politik, kami menginginkan Indonesia lebih terbuka untuk berdialog dengan faksi-faksi Palestina. Dan kami, Hamas, sangat menyambut segala ide atau masukan dari Indonesia untuk dipelajari demi kebaikan warga Palestina.
Terakhir adalah dalam level internasional. Hari ini, blok negara Islam harus bisa benar-benar mempertegas sikap dalam mengimplementasikan segala resolusi yang mendukung Palestina.
Selama ini, kita tidak kekurangan resolusi internasional, kok. Kita hanya kekurangan kekuatan untuk melaksanakannya.
Karena itu, kami mengharapkan saudara-saudara kami di Indonesia untuk terus berjuang bagi kami, hak-hak Muslim lainnya, bahkan hak kebebasan bagi kaum tertindas melalui jalur diplomatik dan politik.(CNN)