Singkil (XTRAFMSINGKIL.COM) – Target Pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dihadapkan pada tantangan minimnya lahan sawah di Kabupaten Aceh Singkil.
Kepala Dinas Tanaman Pengan dan Peternakan Holtikultura Kabupaten Aceh Singkil, Kuatno menyebut, lahan persawahan di Kabupaten Aceh Singkil seluas 1.087,5 hektar.
Sementara untuk lahan sawit lebih banyak mencapai 17 ribu hektare.
Menurutnya, lahan persawahan yang dimiliki masih jauh dari jumlah kebutuhan untuk mengejar target swasembada pangan.
Kendati demikian, Kuatno mengungkapkan, jika petani sawit mau melakukan alih fungi lahan, dari tanaman sawit yang berada dilokasi persawahan kembali menjadi persawahan untuk tanaman padi.
“Tapi lahan sawit yang berada di lokasi sawah ya, bukan didarat. Jadi cocok untuk persawahan tanaman padi,” kata Kuatno saat berbincang di Kantornya, Selasa 16 Juni 2021.
Target swasembada pangan tidak akan tercapai jika luas lahan sawit lebih banyak dari luas lahan sawah.
“Jika itu tidak dilakukan target swasembada pangan itu ibaratnya hanya cat langit (sesuatu yang tidak mungkin terjadi),” tandasnya.
Selain jauh dari swasembada pangan, Ia juga menyebut di Aceh Singkil rawan pakan ternak khususnya unggas.
Hal ini terjadi lantaran Ia sering mendapat keluhan dari peternak ayam akan mahalnya harga pakan dan peternak belum mampu cetak pakan sendiri.
Kuatno menyebutkan harga pakan dengan berat 50 kilogram per karungnya mencapai Rp 400 ribu, sedangkan pakan untuk pembesar Rp 390 ribu. “Diperkirakan satu ekor satu ons satu hari, jadi kalau ternak mencapai 500 ekor kalikan saja pasti membengkak biayanya,” ungkap Kuatno. (HAb)