You are currently viewing Afgan Kembali dengan “Kacamata”, Simbol Nostalgia dan Babak Baru Musik Popnya
Afgan/ Dok.Istimewa

Afgan Kembali dengan “Kacamata”, Simbol Nostalgia dan Babak Baru Musik Popnya

  • Post author:
  • Post category:Music
  • Post comments:0 Comments

JAKARTA — Setelah beberapa tahun menapaki jalur R&B dan merilis karya berbahasa Inggris, Afgansyah Reza kembali ke akar musik pop Indonesia yang pernah membesarkan namanya.

Melalui single terbarunya bertajuk “Kacamata”, penyanyi yang akrab disapa Afgan itu menghadirkan nuansa nostalgia sekaligus pernyataan diri baru.

Lagu ini menjadi penanda kembalinya sosok Afgan yang dikenal di awal 2000-an: penyanyi berkacamata dengan suara lembut dan nada melankolis.

“Banyak yang bilang kangen Afgan yang berkacamata dan berharap aku rilis album bahasa Indonesia lagi,” katanya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Afgan menyebut “Kacamata” bukan sekadar lagu, melainkan simbol perjalanan yang ia lewati selama lebih dari satu dekade di industri musik.

“Aku merasa tahun ini saat yang tepat untuk kembali ke pop Indonesia. Aku akan berkacamata lagi, dan judul lagunya juga Kacamata,” ujarnya.

Setelah empat tahun tampil tanpa kacamata, Afgan kembali mengenakan aksesori khasnya dalam perilisan single ini. Ia mengaku, kacamata yang kini ia pakai hanya untuk gaya, bukan kebutuhan penglihatan.

“Sekarang mataku udah nggak minus. Tapi banyak yang kangen lihat aku pakai kacamata, jadi ini simbol aja,” katanya.

Dalam video musik “Kacamata”, Afgan menggandeng aktris Yuki Kato. Konsepnya jauh dari kesan romantis. Ia justru menampilkan dinamika hubungan yang lucu, ringan, dan sedikit toxic.

“Aku pengin sesuatu yang berbeda, dan Yuki itu cocok banget karena ekspresinya natural,” tutur Afgan.

Lagu “Kacamata” membuka jalan menuju album ketujuh Afgan yang seluruhnya berbahasa Indonesia. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang berusaha berubah demi orang lain, lalu menyadari bahwa kehilangan jati diri bukan jalan keluar.

“Liriknya melankolis, tapi musiknya ceria. Jadi konsepnya itu menertawakan kegalauan,” ujar Afgan.

Aransemen lagu digarap dengan warna pop ringan yang tetap mempertahankan karakter vokal khasnya, namun terasa lebih segar dan dewasa.

Afgan menyebut album barunya ini sebagai bentuk “kembali tapi tetap maju”. Ia ingin menghadirkan warna musik yang familiar bagi pendengar lama, namun dengan kemasan dan pesan yang lebih matang.

“Sepertinya semua pendengar lama bakal menikmati, karena ini Afgan yang dulu, tapi dengan pendekatan yang lebih dewasa,” katanya.

Selain sibuk menyiapkan album, Afgan kini tengah mempelajari proses produksi musik dan berniat membangun label sendiri.

“Saya lagi belajar jadi produser dan belajar cara mendirikan label untuk bantu musisi baru,” ujarnya.

Sumber: Liputan6.com

Share

Tinggalkan Balasan