You are currently viewing Wajah di Uang Kertas Dolar Singapura, Yusof Ishak Presiden Singapura Pertama Keturunan Minangkabau
Dollar Singapura dengan wajah Yusof bin Ishak. Shutterstock.com

Wajah di Uang Kertas Dolar Singapura, Yusof Ishak Presiden Singapura Pertama Keturunan Minangkabau

Xtrafmsingkil.com – Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Singapura, pasti tidak asing dengan tokoh yang terdapat pada uang kertas dolar Singapura, dia adalah Yusof Ishak. Yusof Ishak merupakan presiden pertama Singapura dan ia adalah keturunan Minangkabau.

Profil Yusof Ishak Presiden Pertama Singapura

Encik Yusof bin Ishak atau dikenal dengan nama Yusof Ishak merupakan Presiden Singapura yang pertama. Ia dilahirkan pada 12 Agustus 1910 di Perak. Melansir laman Istana Singapore, disebutkan bahwa ia lahir dari pasangan Minangkabau dan Melayu. Ayahnya merupakan keturunan Minangkabau dan ibunya keturunana Melayu. Ayah Yusof Ishak yang bernama Encik Ishak bin Ahmad merupakan Ketua Penyuluh Perikanan Negeri-Negeri Selat dan Persekutuan Tanah Melayu.

Yusof Ishak merupakan anak pertama dari sembilan bersaudara. Yusof Ishak menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu Kuala Kurau, Perak, Malaysia dan ia kemudian pindah ke Malay School, Taiping.

Pada 1921, Yusof Ishak melanjutkan studinya ke King Edward VII School. Pada 1932, ayah Yusof Ishak pindah tugas ke Singapura dan membbuat keluarga Yusof Ishak pun pindah dari Malaysia ke Singapura. Pada 1924, Yusof Ishak menempuh studi di Raffles Istitution dan berhasil lulus Cambridge School Certificate selama tiga tahun. Berbekal hal tersebut, Yusof Ishak memiliki peluang untuk melanjutkan studi melalui program Queen’s Scolarship.

Setelah menyelesaikan studinya, Yusof Ishak mengawali kariernya sebagai jurnalis. Saat itu, ia bersama dua temannya menjalin kerja sama dan menerbitkan majalah khusus yang membahas olahraga. Pada 1932, Yusof Ishak bergabung dengan Warta Malaya, sebuah surat kabar Malaysia.

Di Warta Malaya, Yusof Ishak mengisi posisi sebagai Asisten Pengurus dan Penanggung Jawab Suntingan. Selanjutnya, pada 1938, Yusof Ishak mengundurkan diri dari Warta Malaya dan mendirikan Utusan Melayu Press Ltd. bersama dengan para petinggi Malaysia yang ada di Singapura.

Ketika Jepang datang ke wilayah Singapura pada 1942 hingga 1945, Yusof Ishak menarik diri dan menetap di Semenanjung Malaya. Setelah kekalan Jepang atas Sekutu, Yusof Ishak kembali ke Singapura dan melanjutkan kariernya di Utusan Melayu. Setelahnya, Yusof Ishak banyak dipercaya untuk menduduki berbagai posisi penting, seperti Komite Perfilman hingga menjadi Komisi Organisasi Malaya.

Karier Yusof Ishak dalam dunia politik mencapai puncaknya ketika ia diangkat menjadi Kepala Negara Singapura yang pertama pada 3 Desember 1959. Ketika Singapura memisahkan diri dari Malaysia pada 9 Agustus 1965, Yusof Ishak masih menjabat sebagai kepala negara. Yusof Ishak menjabat sebagai Presiden Singapura hingga tahun 1970 dan setelahnya digantikan oleh Benjamin Sheares.

Yusof Ishak meninggal pada 23 November 1970 di usianya yang ke-60 tahun. Pemerintah Singapura menghormati jasa-jasa Yusof Ishak dan mengabadikannya sebagai nama sebuah masjid di Woodlands. Selain itu, nama yusof Ishak juga diabadikan sebagai nama institutsi riset yang mengkaji negara-negara di Asia Tenggara, yaitu ISEAS-Yusof Ishak Institute. Termasuk diabadikan dalam uang dolar Singapura. (tempo)

Share

Tinggalkan Balasan