You are currently viewing Tak Hanya Patung Liberty, Kini di Singkil Boyolali Dibangun Minatur Ka’bah hingga Masjid Nabawi
LUSTRASI : Umat Islam melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di Kota Makkah Al Mukaromah, Arab Saudi.

Tak Hanya Patung Liberty, Kini di Singkil Boyolali Dibangun Minatur Ka’bah hingga Masjid Nabawi

BOYOLALI – Setelah membangunan miniatur keajaiban dunia, di Kabupaten Boyolali juga bakal ada miniatur tempat-tempat ibadah haji.

Miniatur ibadah haji itu bakal dibangun di bekas pasar hewan Singkil, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota.

Saat ini, pembangunan miniatur tempat ibadah haji itu masih dalam tahap pematangan lahan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Boyolali, Arief Gunarto menyebut jika bekas pasar hewan tersebut bakal jadi tempat wisata religi.

Nantinya, disana bakal ada miniatur lengkap tempat-tempat yang wajib dikunjungi jamaah haji atau umroh.

“Ada Masjidil Haram lengkap dengan Ka’bahnya, Mina, Shafa, Padang Arafah hingga masjid Nabawi Madinah dan lain sebagainya,” ujarnya.

Tempat wisata religi ini dibikin lengkap menyerupai bentuk aslinya di Mekkah.

Bahkan, khusus replika Ka’bahnya dimensinya sama persis seperti Ka’bah yang ada di Masjidil haram di Mekkah.

“Perbandingannya 1:1 untuk Ka’bahnya. Sedangkan yang lain, meskipun lebih kecil tapi bisa lengkap,” katanya.

Arief menyebut, pembangunan tempat wisata religi itu dilaksanakan dalam selama 3-4 tahun.

Diharapkan dengan tempat wisata religi ini, masyarakat bisa memiliki gambaran jelas mengenai kondisi Mekkah dan Madinah itu seperti apa.

Izinkan Warga Datang

Kabar bahagia, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya memberikan izin warga dari beberapa negara ini untuk datang.

Salah satu negara yang mendapat izin adalah Indonesia.

Selain Indonesia, warga negara dari Pakistan, India, Mesir, Brazil, dan Vietnam, ikut dalam daftar “lampu hijau” yang diizinkan Saudi.

Lebih lanjut, pengunjung dari enam negara tersebut boleh masuk langsung ke negeri mereka tanpa protokol karantina selama 14 hari di negara ketiga.

Dilansir dari Saudi Gazette, pejabat Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan kebijakan ini akan berlaku efektif mulai 1 Desember 2021 pukul 01.00 dini hari.

Terkait soal karantina, pengunjung harus menjalani karantina selama lima hari, setibanya di Saudi.

Aturan ini berlaku tanpa memandang status vaksinasi COVID-19 pengunjung.

Sementara Negara-negara yang masih menghadapi larangan perjalanan adalah Turki, Ethiopia, Afghanistan dan Lebanon.

Kabar Terbaru Haji

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkap kabar terbaru soal ibadah haji dari Arab Saudi belum lama ini.

Ia mengatakan pembicaraan dengan otoritas haji dan umrah Saudi mengalami kemajuan yang baik.

Hal ini diungkap Menag Yaqut usai bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi HE Taufig F Alrabiah di Makkah pada Senin (22/11/2021).

“Alhamdulillah, hari ini saya bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufig F Alrabiah di Makkah.

Menteri Taufig mengatakan bahwa Indonesia adalah prioritas dalam masalah haji dan umrah,” ucap Yaqut melalui keterangan tertulis.

Lebih lanjut, ia berharap agar jemaah Indonesia bisa segera melepas kerinduannya untuk menunaikan ibadah umrah.

“Kita sangat berharap semoga hal itu tidak lama lagi,” sambungnya.

Terkait pertemuannya dengan Menteri Haji Saudi, ia menyebut hasilnya cukup progresif dan efektif.

Hal itu tidak terlepas dari diskusi awal (Senior Official Meeting) yang dilakukan Wakil Menteri Haji Saudi dengan tim Kementerian Agama yang dikomandoi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Staf Khusus Menteri Agama, dan tim Konsul Haji Jeddah.

Diskusi kedua pihak akan terus dilakukan secara intensif.

Sementara itu, kini Kementerian Agama akan menyusun skenario dan timeline pemberangkatan jemaah umrah.

Tak lupa, penerapan protokol kesehatan akan menjadi aspek paling penting dalam pengaturan penyelenggaraan umrah.

Source : tribun

Share

Tinggalkan Balasan