Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta diketahui mendapatkan ‘jatah’ dana hibah dari Pemprov DKI tiap tahunnya. Nilainya hingga Rp10 miliar.
Demikian diungkap Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria. “MUI dapat (dana hibah) dong. Dapat Rp10 miliar per tahun,” katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (20/11).
Tak hanya MUI DKI, sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang ada juga mendapatkan ‘jatah’ dana hibah. Namun, mereka diharuskan mengajukan proposal agar bisa diverifikasi terlebih dahulu.
“Ya harus (diverifikasi) dong. MUI, NU, Muhammadiyah. Ya gitu-gitu deh, semuanya kan didata. PMI juga,” sambungnya.
Soal wacana pembentukan tim siber atau cyber army untuk membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Iman tidak keberatan. Asalkan tidak menggunakan APBD.
“Kalau kepribadian boleh-boleh saja dong, asal tidak dibiayai APBD,” katanya.
Menurut Iman, setiap orang, organisasi, maupun lembaga, berhak membela siapapun. DPRD DKI sangat menghargai kebebasan untuk berpendapat setiap orang.
“Itu kan hak pribadi masing-masing. Orang kan boleh saja (membela siapa pun), asal tidak menyalahgunakan hak wewenang,” ucapnya.
MUI DKI Jakarta berencana membentuk tim siber. Tim siber ini akan melawan orang-orang yang menyerang MUI dalam menjalankan tugas Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
Selain itu, tim siber akan bertugas membela dan membantu Anies Baswedan yang telah bekerja keras untuk masyarakat Ibu Kota.
Iman berpendapat, MUI tidak akan gegabah membentuk tim siber. Politikus Gerindra ini juga yakin MUI mempertimbangkan secara matang sebelum membentuk tim tersebut.