You are currently viewing Geger Polisi Minta Bawang Sekarung Bikin Kapolda Perintah ‘Blender’
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Geger Polisi Minta Bawang Sekarung Bikin Kapolda Perintah ‘Blender’

Jakarta – Aksi oknum polisi minta bawang sekarung membuat geger publik. Perbuatan memalukan Aipda PDH ini membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran geram.

Fadil Imran pun menegaskan akan ‘memblender’ anggota yang melakukan pelanggaran. Secara tegas, mantan Kapolda Jawa Timur itu menyatakan tidak ragu untuk menindak anggota bermasalah.

“BLENDER,” tulis Fadil pada postingan di akun Instagram @kapoldametrojaya, seperti dilihat detikcom, Rabu (3/11).

Fadil menegaskan pihaknya tidak akan ragu-ragu menindak oknum polisi bermasalah yang mencoreng institusi Polri.

“Kami tidak akan ragu menindak oknum yang berulah. Salam FI,” lanjutnya.

Istilah ‘blender’ ini diungkapkan oleh Fadil sebagai respons terhadap arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal ‘tidak bisa bersihkan ekor, kepala akan dipotong’. Fadil meminta para kepala kesatuan dan direktorat agar mengawasi anak buahnya.

“Saya bilang tadi sama Pak Dirlantas, Pak Kapolri sudah memerintahkan, kalau tidak mau memotong ekornya yang busuk, kepalanya saya potong. Kalau saya, saya tambahkan, saya blender kepalanya sekalian yang busuk itu,” kata Fadil di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/10).

Dirlantas Minta Maaf ke Masyarakat

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo meminta maaf atas ulah polisi minta bawang itu. Sambodo mengakui kenakalan anggotanya dan tidak dapat dibenarkan.

“Untuk itu, saya selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila masih ada perilaku anggota kami yang melukai hati masyarakat,” ujar Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di gedung Subdit Gakkum, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/11).

Sambodo mengatakan, banyak polisi jujur dan baik namun tercemar karena perbuatan anggota yang nakal. Sambodo mengatakan pihaknya akan terus berusaha memperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kami akan berusaha untuk lebih baik, silakan laporkan melalui nomor ini apabila masih ada anggota saya, khusus di wilayah hukum Polda Metro Jaya, yang masih melakukan hal-hal yang tercela,” jelasnya.

Buka Hotline Aduan Polisi Nakal

Sebagai upaya pengawasan, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuka hotline pengaduan masyarakat. Masyarakat bisa melaporkan jika menemukan ada polisi nakal agar melapor ke polisi.

Adapun nomor hotline pengaduan tersebut adalah 0812-9891-1911. Masyarakat bisa melapor apabila menemukan polisi nakal atau pungli.

“Laporkan Polantas nakal, baik di pelayanan SIM, STNK, dan BPKB maupun dalam hal penindakan di jalan. Pungli di jalan, meras, dan sebagainya, silakan laporkan ke nomor ini,” ujar Sambodo.

Masyarakat diminta melampirkan bukti-bukti terkait aduannya. Polisi akan merespons cepat pengaduan masyarakat tersebut.

“Nomor ini ada WA-nya, jadi silakan sertai laporannya, waktu, kejadian dan kalau perlu bukti foto atau video sehingga kami akan mudah menindak anggota yang bersangkutan dan juga meningkatkan peran masyarakat dalam mengawasi perilaku anggota kami,” ucapnya.

Aipda PDH Resmi Ditahan

Ketegasan Kapolda Irjen Fadil ini dibuktikan dengan mencopot PDH sebagai anggota Satlantas Bandara Soekarno-Hatta. PDH juga ditahan selama proses pemeriksaan di Propam Polda Metro Jaya.

“Secara tegas Pak Kapolda mengatakan yang bersangkutan kami tarik ke Polda Metro untuk dilakukan pemeriksaan oleh Propam. Sudah dipindahtugaskan dan ditarik dari (polisi) lalu lintas bandara sana. Sekarang yang bersangkutan kita lakukan penahanan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Yusri mengatakan pihaknya juga telah mendalami soal motif oknum polisi minta sekarung bawang. Menurut Yusri, tindakan itu murni didasari kenakalan oknum polisi tersebut.

“Saya katakan ada kenakalan anggota makanya ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota tersebut sehingga kita melakukan penindakan secara tegas,” ujar Yusri.

Polda Metro Akui Adanya Kenakalan Anggotanya

Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada alasan khusus mengapa PDH meminta bawang sekarung. Polda Metro Jaya menilai ulah PDH memang sebuah kenakalan saja.

“Saya katakan ada kenakalan anggota makanya ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota tersebut sehingga kita melakukan penindakan secara tegas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Gedung Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/11).

Hal senada diungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo. PDH tak seharusnya mencari-cari kesalahan.

“Ya, ini kan memang nakal. Jadi, walaupun secara random nggak ada SIM, STNK bahwa kendaraan apa. Jadi, ketika menemukan ada pelanggarannya ataupun ketika dimintai uang malah minta bawang, ini memang nakal,” ungkap Sambodo.

Saran Kompolnas Polisi Pakai Bodycam

Kompolnas menyesalkan praktik pungli oknum polisi masih terjadi di lapangan. Komisioner Kompolnas Poengky Indati menyarankan agar polantas dibekali body camera hingga memperbanyak kamera e-TLE supaya polisi tidak perlu melakukan penilangan secara langsung.

“Anggota polantas yang bertugas juga harus dibekali body camera dan dashboard camera untuk mencegah penyimpangan anggota. Selain itu, perlunya pencegahan terjadinya hal-hal seperti itu, dengan penggunaan teknologi, antara lain memperbanyak kamera e-TLE agar proses tilang tidak dilakukan langsung oleh polisi, melainkan langsung oleh sistem,” ujar Poengky, Rabu (3/11).

Poengky menjelaskan penggunaan teknologi diperlukan untuk merekam peristiwa yang terjadi sehingga petugas tidak akan berani melanggar aturan. Kemudian, juga untuk mencegah kontak langsung petugas dan masyarakat.

Pengawas internal, lanjut Poengky, diharapkan bisa memaksimalkan pengawasan anggota. Peran pimpinan juga diperlukan untuk memberikan contoh, teladan, bimbingan, dan pengawasan kepada bawahannya.

“Untuk pendidikan dan tambahan skill bagi anggota, perlu ditingkatkan pemahaman terkait Reformasi Kultural Polri, termasuk di dalamnya perilaku antikorupsi,” imbuh Poengky.

Source : detik

Share

Tinggalkan Balasan