Jakarta – Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan agar kampanye vaksinasi Covid-19 dibuka untuk siapa saja yang ingin mendapat suntikan.
Pernyataan pada Rabu, 28 Juli 2021 diumumkan saat Filipina sedang berjuang melawan virus Covid-19 varian delta yang mudah menular.
Saat ini hanya 6 persen dari 110 juta orang Filipina yang sudah mendapat vaksinasi Covid-19 penuh. Jutaan orang tetap rentan terhadap infeksi. Pemerintah bertujuan mengimunisasi 70 juta orang sebelum akhir 2021.
“Berikan vaksin kepada mereka yang ingin divaksinasi,” kata Duterte dalam pidato pada Rabu malam, 28 Juli 2021.
Dia mengungkapkan keprihatinannya atas varian Delta yang menular. Saat ini Asia Tenggara menjadi pusat penyebaran virus Covid-19.
Meski Duterte telah menyerukan vaksinasi massal, stok vaksin di Filipina terbatas. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk tenaga tenaga kesehatan, lansia, orang dengan kondisi medis dan orang dewasa usia produktif.
Filipina melaporkan 119 kasus varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.
Namun para ahli kesehatan mengatakan mungkin kasusnya yang tidak terdeteksi lebih banyak karena lambatnya pengurutan genom di negara itu.
Infeksi harian dilaporkan mulai meningkat. Pihak berwenang pekan ini menangguhkan perjalanan dari Malaysia dan Thailand, serta memperketat pembatasan di sekitar Manila.
Duterte memerintahkan kepala desa melarang orang yang tak divaksinasi meninggalkan rumah. “Saya katakan, jangan tinggalkan rumah Anda.
Jika Anda keluar, saya akan memberitahu polisi untuk mengawal kembali ke rumah karena Anda adalah penyebar berjalan,” kata Duterte. “Jika Anda tidak ingin membantu negara dengan divaksinasi, maka lebih baik tinggal di rumah Anda.”
Dengan lebih dari 1,5 juta kasus virus corona dan lebih dari 27.000 kematian, Filipina berada di urutan kedua di Asia Tenggara dengan jumlah kasus terbesar setelah Indonesia.