Jakarta – Google dan Facebook mewajibkan karyawan yang nantinya bekerja di kantor untuk divaksinasi covid-19.
Dalam surel ke pegawai, CEO Google Sundar Pichai menyatakan kebijakan itu akan berlaku di kawasan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan ke depan. Lalu, kebijakan itu akan diperluas ke kawasan lain dalam beberapa bulan seiring percepatan vaksinasi. Namun, penegakan aturan itu masih belum jelas.
“Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kita dan komunitas sehat dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Pichai seperti dikutip dari CNN Business, Kamis (29/7).
Dalam skema itu, karyawan Google bisa memilih untuk kembali bekerja di kantor Google mereka sebelum pandemi, bekerja dari kantor Google di kota lain, atau tetap bekerja di rumah jika memungkinkan.
“Kami menyadari banyak Googlers (karyawan Google) yang melihat lonjakan kasus di komunitasnya karena varian Delta dan khawatir untuk kembali ke kantor,” ujar Pichai.
Pada hari yang sama, Vice President of People Facebook Lori Goler juga menyatakan setiap karyawan yang datang ke kantor wilayah AS harus sudah divaksinasi.
“Facebook berencana akan memproses mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis atau alasan lain dan akan mengevaluasi pendekatan kami di kawasan lain seiring perkembangan situasi,” ujar Goler dalam pernyataannya.
Kebijakan Google dan Facebook itu mengikuti langkah yang sudah diambil oleh kelompok rumah sakit yang mewajibkan vaksinasi covid-19 bagi tenaga kesehatan.
Kabarnya, Presiden AS Joe Biden juga akan mewajibkan seluruh pegawai federal dan kontraktor untuk vaksinasi atau mengikuti tes covid-19 secara berkala.
Pekan lalu, Bloomberg melaporkan Apple akan menunda rencana pembukaan kembali kantor setidaknya sampai Oktober, mundur sebulan dari rencana awal.
Banyak perusahaan yang masih mencari cara untuk membawa karyawan kembali bekerja di kantor setelah menerapkan bekerja di rumah (WFH) selama hampir 16 bulan. Mengingat penyebaran varian Delta yang cepat, vaksinasi memegang peranan penting.