You are currently viewing Ucapan Luhut Soal Penanganan Covid-19: dari Klaim Terkendali hingga Minta Maaf
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong yang diinisiasi GoTo, Kadin dan Samator Group

Ucapan Luhut Soal Penanganan Covid-19: dari Klaim Terkendali hingga Minta Maaf

Jakarta – Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Pembatasan itu berlaku mulai 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Sejak itu pula, Luhut saban hari menggelar rapat bersama para pemangku kepentingan untuk memastikan pengendalian Covid-19 selama masa PPKM Darurat. Luhut juga rutin menyampaikan pernyataan kepada pers dan masyarakat ihwal penanganan Covid-19 tersebut.

Berikut ini adalah sejumlah pernyataan Luhut mengenai pengendalian pandemi selama PPKM Darurat.

1. Klaim situasi terkendali

Pada awal pekan ini, Luhut mengklaim penanganan Covid-19 terkendali selama 10 hari PPKM Darurat Jawa-Bali. Baik dari sisi ketersediaan obat dan oksigen serta tempat tidur, kata Luhut, sudah ditangani pemerintah dan situasi diharapkan membaik dalam 4-5 hari.

“Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, ini sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu, bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali,” ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Senin, 12 Juli 2021.

Ia mengakui memang masih ada masalah di lapangan, namun pemerintah terus memperbaiki. “Tim bekerja sangat kompak. Presiden berikan direktif yang sangat jelas, dan presiden saya katakan, in charge di semua ini,” ujar Menko Kemaritiman dan Investasi ini.

2. Covid-19 varian delta sulit dikendalikan

Luhut meminta semua pihak memahami bahwa Covid-19 varian delta tidak bisa dikendalikan. “Saya mohon supaya kita paham varian delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis, 15 Juli 2021.

Ia memaparkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Ia mencontohkan, per 13 Juli, Inggris dan Belanda mengalami peningkatan kasus. Bahkan, kata Luhut, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sampai meminta maaf karena menyetujui melepas masker beberapa waktu lalu.

Menurut dia, peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara terjadi karena adanya varian delta. Berdasarkan studi yang ia ketahui, varian asal India tersebut memiliki penularan 5-6 kali lebih cepat. “Yang jelas jauh lebih dahsyat dari varian sebelumnya,” ujarnya.

Dalam konferensi pers akhir pekan lalu, ia mengatakan Covid-19 varian delta tujuh kali menular dari varian-varian sebelumnya. Karena itu, ia mengatakan penurunan aktivitas dan mobilitas masyarakat diperlukan untuk mengendalikan penularannya.

3. Rancangan bila penambahan kasus 100.000 per hari

Pekan lalu, Luhut menyampaikan bahwa pemerintah sudah merancang skenario terburuk jika kasus positif Covid-19 mencapai 100 ribu orang per hari. “Kita tidak berharap 100 ribu, tapi sudah dirancang kalau terjadi ke sana,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis, 15 Juli 2021.

Ia tak menjelaskan secara rinci mengenai skenario jika kasus mencapai 100 ribu orang. Namun, ia memaparkan respons kesehatan yang saat ini dijalankan dengan skenario 60 ribu orang terinfeksi dalam sehari.

Respons itu meliputi percepatan vaksinasi, penambahan kapasotas tempat tidur, penambahan tenaga kesehatan, pemenuhan kebutuhan obat-obatan, serta pembagian paket obat gratis. Selain itu, penambahan kapasitas oksigen, penggunaan konsentrator oksigen, penerimaan bantuan dari dunia internasional, donasi pihak swasta untuk kebutuhan medis, dan program bantuan beras.

4. Posisi Indonesia bisa semakin baik pada akhir Juli

Luhut berujar pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap keberjalanan PPKM Darurat. Evaluasi itu diperlukan untuk memutuskan perlu tidaknya kebijakan tersebut dilanjutkan. Ia mengatakan ada dua indikator yang digunakan untuk mengevaluasi periode transisi, untuk kemudian beberapa relaksasi bisa dilakukan.

“Jika indikator penambahan kasus konfirmasi dan bed occupancy rate trennya semakin baik, maka kita masuk periode transisi. Jika selama periode transisi ini kemudian kasus dan BOR kondisinya terus membaik, maka kita akan memasuki fase relaksasi berikutnya,” kata dia.

Ia melihat ada beberapa daerah yang pencapaian penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakatnya sudah cukup baik dan penambahan kasusnya sudah melandai dan sedikit menurun, seperti DKI Jakarta. Ia juga melihat Bali akan menurun penambahannya pada pekan ini, walaupun mungkin masih dalam beberapa hari ini. “Tapi, kalau konsisten kita semua, saya kira akhir Juli posisi kita akan semakin baik,” ujar Luhut.

5. Minta maaf bila penanganan belum optimal

Luhut juga sempat meminta maaf kepada rakyat Indonesia jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat belum optimal. “Sebagai koordinator PPKM Jawa dan Bali Dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa Bali ini masih belum optimal,” ujar dia dalam konferensi pers, Sabtu, 17 Juli 2021.

Luhut mengatakan bersama jajarannya, menteri, dan kepala lembaga akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penyebaran Covid-19 varian delta bisa diturunkan. Serta, untuk memastikan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat bisa segera dilakukan.

Sumber : tempo.co

Share

Tinggalkan Balasan