Jakarta – Semua negara berlomba menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk warganya. Termasuk Indonesia, pemerintah memperoleh vaksin Covid-19 dari berbagai negara, termasuk dari skema Covid-19 Vaccine Global Access atau COVAX melalui Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 diharapkan mampu membangun herd immunity atau kekebalan kelompok. Meski tidak serta-merta membuat orang yang disuntik vaksin kebal terharap virus corona, setidaknya dampak dari infeksinya tidak fatal.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau Satgas Covid-19 menunjukkan lebih dari 20,1 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hingga Ahad, 13 Juni 2021 pukul 12.00 WIB, jumlah orang yang mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 bertambah 114.750 orang, menjadi 20.158.937 orang.
Adapun jumlah penduduk yang sudah mendapat dua kali suntikan vaksin Covid-19 atau sudah selesai menjalani vaksinasi tercatat 11.568.443 orang. Angka ini bertambah 9.305 orang dari hari sebelumnya.
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada warga di Rusun Rawa Bebek, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis, 10 Juni 2021. Permohonan untuk vaksinasi bagi warga 18 tahun ke atas sudah disetujui Kementerian Kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap I dan II sebanyak 40.349.049 orang. Mereka antara lain tenaga kesehatan, pekerja di sektor pelayanan publik, dan orang lanjut usia atau lansia.
Saat ini, pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi untuk kelompok rentan, yakni penyandang disabilitas. Masih juga berjalan vaksinasi Covid-19 untuk 5,6 juta guru dan tenaga pendidikan yang ditargetkan rampung sebelum kembali menerapkan belajar tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk 181,5 juta orang atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk secara bertahap dalam waktu 15 bulan. Untuk mencapai itu, pemerintah meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan untuk mempercepat penuntasan vaksinasi.(Tempo.co)