Singkil (XTRAFMSINGKIL.COM) – Kapal Motor (KM) Tailana milik Pemkab Aceh Singkil akhirnya melayani rute penyeberangan Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya.
Beroperasinya kapal lantaran telah memiliki operator ketiga sebagai pengelola KM Tailana.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil Malim Dewa mengatakan, KM Tailana sudah melakukan tes drive, beberapa kali sudah antar-jemput penumpang.
Usai melakukan tes drive, pengelola justru merasa keberatan lantaran sepi penumpang dan tidak ada subsidi dari pemerintah sehingga dirasa tiket terlalu mahal.
“Kemarin mau berangkat, hanya lima penumpangnya paling banyak 20 orang, minyaknya tidak cukup. Sementara harga tiket Rp 100 ribu, dirasa cukup mahal bila dibandingkan denga KMP Aceh Hebat 3 yang tarinya Rp 27 ribu,” kata Malim Dewa, Senin 24 Mei 2021.
Disisi lain momentum banyak pengunjung ke Pulau Banyak dalam setahun hanya empat kali seperti saat lebaran kemarin, tahun baru dan saat libur panjang.
Selanjutnya docking kapal, dipastikan mau dipakai atau tidak akan tetap dilakukan setiap tahunnya. Hal ini juga dirasa tidak sebanding dengan operasional pengelola.
Saat ditanya siapa pengelola, Malim berujar selaku pihak ketiga yang mengelola KM Tailana merupakan CV dari Sibolga, pemiliknya asal Kuala Baru berdomisili di Sibolga.
Dinas Perhubungan bersama pengelola, berencana mengajukan subsidi ke pemerintah. Namun dengan catatan terdapat pos anggarannya.
“Kemarin ketua DPR sudah naik KM Tailana, katanya akan dikoordinasi dengan komisi III. Tapi apabila nanti di perubahan (APBK) tidak ada uang, ya mau gimana,” ungkapnya.
Beredar informasi, KM Tailana rusak akibat menabrak beton saat hendak besandar di pelabuhan.
Hal itu dibantah oleh Kadis Perhubungan. Manurutnya, tidak adanya rambu-rambu laut menyebabkan nahkoda kapal tidak tahu arah menuju pelabuhan sehingga kapal melewati rambu, namun tidak sampai menabrak beton. Rambu-rambu laut yang biasa ada, diduga hanyut atau diambil orang tak dikenal.
“Ndak (tidak) nabrak. Rambu-rambunya laut diduga diambil orang atau hanyut, kita sudah membuat secara manual biar nahkoda tau alurnya,” katanya.
Pada saat kejadian, Sabtu kemarin, air yang bermuara dari sungai, keruh sehingga menyebabkan tidak nampak jalan menuju ke pelabuhan. Namun saat ini rambu-rambu laut sudah tersedia. (HAb)