Jakarta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih dan gedung-gedung publik lainnya usai penembakan massal terbaru yang mengguncang negara itu. Penembakan brutal di fasilitas gudang perusahaan pengiriman FedEx di kota Indianapolis itu menewaskan delapan orang.
Pelakunya, seorang mantan karyawan FedEx, menembak mati delapan orang dan melukai beberapa orang lainnya sebelum akhirnya bunuh diri.
Belum diketahui motif penembakan massal ini. Namun, sebuah organisasi Sikh mengatakan bahwa empat dari korban tewas adalah anggota komunitas Sikh Asia Selatan.
Penembakan massal pada Kamis (15/4) malam waktu setempat itu terjadi seminggu setelah Presiden Joe Biden menyebut kekerasan senjata AS sebagai “epidemi” dan menimbulkan “rasa malu internasional”.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/4/2021), dalam pernyataan pada Jumat (16/4) waktu setempat usai penembakan di Indianapolis, Biden mengatakan “kita harus bertindak” untuk mengakhiri momok kekerasan yang menewaskan terlalu banyak orang Amerika.
“Itu menodai karakter kita dan menembus jiwa bangsa kami,” kata Biden.
Polisi di Indiana, ibu kota Indianapolis, mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Brandon Hole yang berusia 19 tahun.
“Pejabat FedEx telah mengkonfirmasi bahwa Mr Hole adalah mantan karyawan di fasilitas itu, dan dia terakhir dipekerjakan pada tahun 2020,” kata wakil kepala polisi Craig McCartt kepada wartawan.
Pihak berwenang menggeledah beberapa lokasi dan menyita bukti dalam upaya mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang penembak dan kemungkinan motifnya.
Media Indianapolis Star melaporkan, agen khusus FBI Paul Keenan mengatakan Hole pernah diinterogasi oleh FBI pada April 2020 dan senapannya disita oleh pihak berwenang.
Belum jelas apakah Hole telah dipecat atau meninggalkan pekerjaannya secara sukarela, atau apakah dia mengenal para korban.
Pembantaian di Indianapolis terjadi menyusul serentetan penembakan massal di seluruh AS dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di gedung perkantoran di California selatan, toko bahan makanan di Boulder, Colorado, dan di beberapa spa di Atlanta, Georgia, tempat delapan orang, termasuk enam wanita keturunan Asia tewas ditembak.
Dilaporkan bahwa hampir 40.000 orang di Amerika Serikat meninggal setiap tahun karena senjata api, lebih dari setengahnya adalah kasus bunuh diri. Biden bulan ini mengumumkan enam langkah eksekutif yang bertujuan membendung kekerasan bersenjata.(detik.com)