Berhasil Tangani Covid, PM Vietnam Kini Jadi Presiden

Jakarta – Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, resmi dilantik menjadi presiden pada Senin (5/4). Dia adalah sosok di balik keberhasilan penanganan Covid-19 Vietnam.

Phuc selama lima tahun turut mengembangkan ekonomi negara sehingga tumbuh pesat dan menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri soal penanganan Covid-19 di Vietnam.

Pria 66 tahun itu dilantik tak lama setelah parlemen memberikan suara. Phuc mencetak suara terbanyak di antara hampir 500 anggota majelis nasional.

Majelis Nasional Vietnam sebelumnya mengatakan ini merupakan pertama kalinya seorang perdana menteri dinominasikan untuk posisi presiden.

Setelah pengambilan sumpah, Phuc menyampaikan bahwa ia beruntung dan merasa terhormat diberi posisi itu.

Dia kini berada di urutan kedua setelah tangga kekuasaan pertama dipegang Nguyen Phu Trong, sekretaris jenderal partai Komunis Vietnam.

“Ini adalah penghargaan yang pantas diterimanya,” ujar pakar politik Vietnam dari Universitas Victoria, Nguyen Khac Giang.

Meskipun kepresidenan sebagian besar merupakan peran seremonial, bagi Giang, Phuc akan menjadi anggota peringkat kedua di partai untuk mengklaim jabatan sekretaris jenderal, jika Trong harus mundur lebih awal.

Menurut Giang, pengalaman Phuc dalam mengelola hubungan Vietnam secara baik dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump akan membuatnya menjadi pengganti yang baik untuk tanggung jawab urusan luar negeri sebagai presiden.

Phuc pada Senin malam akan menunjuk pengganti dirinya di posisi perdana menteri.

Sumber mengatakan posisi itu akan diberikan kepada Pham Minh Chinh, mantan wakil menteri keamanan publik.

Phuc adalah satu-satunya kandidat yang dicalonkan sebagai presiden, sebab Trong, pemegang kursi kepresidenan sejak 2018, mengundurkan diri dari pencalonan presiden.

Rumor telah beredar selama beberapa tahun terakhir mengenai kesehatan Trong, setelah dia absen selama sebulan pada tahun 2019.

Sebagai informasi, Vietnam adalah negara otoriter yang dijalankan oleh Partai Komunis.

Secara resmi, negara itu dipimpin oleh sekretaris jenderal partai, presiden, dan perdana menteri, dengan keputusan penting yang dibuat oleh 18 anggota politbiro.

Para pemimpin politbiro diproyeksikan pensiun pada usia 65 tahun, tetapi Vietnam telah mengubah aturan itu.

Vietnam berada di tengah transisi kepemimpinan dua kali dalam satu dekade. Pertama, Trong terpilih kembali pada bulan Januari sebagai sekretaris jenderal partai komunis Vietnam, yang dinilai paling penting dari petinggi di negara tersebut.

Lalu, Phuc, satu-satunya calon presiden dari yang sebelumnya menjadi perdana menteri.(CNN)

Share

Tinggalkan Balasan