ACEH SINGKIL – Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh Singkil turut merendam Desa Pemuka di Kecamatan Singkil.

Seluruh rumah warga terendam air, memaksa mereka membuat panggung darurat di dalam rumah agar tetap bisa beraktivitas.

Dalam situasi mendesak ini, warga membutuhkan bahan material seperti papan dan balok (beroti) untuk membangun panggung tersebut.

Beruntung, Desa Pemuka pernah menganggarkan program papan antisipasi kebanjiran melalui Dana Desa pada masa kepemimpinan Kepala Desa Sabaruddin.

Papan-papan itu kini menjadi penyelamat sementara bagi warga.

Mulyadi, salah seorang warga Desa Pemuka, mengingat kembali proses pengusulan program tersebut. Ia mengaku bersyukur karena bantuan papan itu kini sangat berguna di tengah banjir.

“Waktu itu ada juga yang menolak penganggaran papan ini. Tapi kami pribadi menerima dan bersyukur, karena sekarang sangat membantu untuk sementara,” kata Mulyadi, Kamis (27/11/2025).

Sabaruddin, mantan Kepala Desa Pemuka periode 2017–2023, turut menyampaikan rasa syukurnya.

Ia mengatakan program itu bisa berjalan berkat dukungan mayoritas masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

“Tanpa dukungan masyarakat melalui BPD, kami tidak bisa menganggarkan begitu saja. Kami bersyukur apabila masyarakat merasa terbantu,” ujarnya.

Ia berharap ke depan program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan mendesak masyarakat dapat kembali diperkuat.

“Kami berharap program-program yang baik untuk kebutuhan mendesak dan darurat dapat lebih diperhatikan lagi,” imbuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, air banjir di Desa Pemuka mulai surut perlahan, namun seluruh rumah warga masih tergenang.