You are currently viewing Kisah Remaja Asal Subulussalam Berjuang Melawan Penyakit Seribu Wajah
Kondisi tubuh Marwan (17) bengkak-bengkak, berkerak, melepuh dan flek hitam akibat penyakit lupus yang dialami sejak 2010. Foto. for portalsatu.com

Kisah Remaja Asal Subulussalam Berjuang Melawan Penyakit Seribu Wajah

  • Post author:
  • Post category:Daerah
  • Post comments:0 Comments

Subulussalam – Marwan (17) penduduk Kampong Makmur Jaya, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam saat ini sedang berjuang melawan penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE) atau sering disebut sebagai lupus, penyakit seribu wajah.

Marwan menderita penyakit lupus sejak 2010 lalu. Kini, penyakit yang familiar dengan sebutan seribu wajah itu telah menggerogoti seluruh tubuhnya, mulai wajah membengkak berkerak warna hitam, dada, perut, punggung, tangan hingga kedua kakinya terlihat bengkak, melepuh dan terdapat flek hitam.

“Ia menderita sakit ini sudah lama, dulu pada tahun 2010 pernah dibawa berobat ke RSUD Kota Subulussalam, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan,” kata Ani ibu kandung, Marwan saat menerima kedatangan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kota Subulussalam ke kediamannya, Jumat, 3 September 2021.

Masih menurut Ani, saat dirawat di RSUP Adam Malik Medan, hasil diagnosa dokter menyebutkan Marwan menderita penyakit lupus. Namun proses pengobatan medis di sana tidak maksimal karena keterbatasan biaya. Marwan dan ibunya akhirnya kembali pulang ke Kota Subulussalam.

Ia menyebutkan, untuk berangkat ke Medan waktu itu, mereka dibantu warga sekitar mengumpulkan donasi untuk keperluan Marwan berobat ke Medan. Marwan berasal keluarga kurang mampu, ia tinggal bersama ibunya, Ani. Sedangkan ayahnya meninggal dunia sejak 2011 lalu.

Sebagai tulang punggung, Ani menghidupkan empat orang anak, termasuk Marwan yang sedang menderita penyakit seribu wajah. Akibat tidak memiliki dana, Marwan terpaksa berjuang dan bertahan hidup melawan penyakit lupus yang dideritanya sejak 2010 silam, seraya berharap ada yang membantu biaya pengobatan untuk kesembuhannya.

Ani menceritakan, ketika penyakit Marwan kumat atau kambuh, tak jarang anaknya menangis menahan sakit akibat lupus yang telah menjalar ke seluruh tubuh. Ani sendiri bahkan ikut menangis karena tak sanggup melihat Marwan merintih kesakitan.

”Malam sering kumat, dia nangis menahan sakit. Kadang saya juga ikut menangis karena tidak sanggup melihat Marwan kesakitan,” ucap Ani.

Ketua YARA Kota Subulussalam, Edi Sahputra yang bertemu langsung melihat kondisi Marwan, berharap perhatian pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Subulussalam dan instansi terkait serta masyarakat, baik secara pribadi maupun lembaga kiranya dapat membantu biaya pengobatan Marwan.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat Marwan dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainan Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. YARA, kata Edi akan melakukan penggalangan dana untuk membantu biaya hidup pendamping Marwan di Banda Aceh.

Sumber : portalsatu

Share

Tinggalkan Balasan