Viral Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Dijambak dan Dipukuli, HP Orang yang Merekam Juga Dibanting

Palembang – Viral kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perawat terjadi di Rumah Sakit Siloam Palembang.

Seorang perawat di rumah sakit tersebut diduga dianiaya oleh keluarga pasien yang sedang dirawat di rumah sakit itu.

Peristiwa itu disebut-sebut terjadi pada Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 13.40 WIB.

Sementara penganiayaan itu diduga kuat terjadi di RS Siloam Palembang Ruangan IPD 6 di kamar 6026, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Kamis (15/4/2021) sekira pukul 13.40 WIB.

Adapun perawat korban penganiayaan itu berinisial CRS (28).

Korban sudah melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah membenarkan korban telah melapor ke Polrestabes Palembang.

Kasus dugaan penganiayaan tersebut viral setelah potongan videonya tersebar di media sosial instagram.

Terlihat seorang pria menggunakan topi putih dan baju koas merah menganiaya korban dan menarik rambut korban.

Si perawat terlihat dijambak rambutnya dan dipukuli wajah.

Ada juga beberapa orang yang berusaha melerai dan memisahkan.

Kejadian tersebut sontak membuat heboh di RS tersebut hingga mengundang perhatian petugas lainya yang langsung melerai penganiayaan tersebut.

Kronologi Penganiayaan Gegara Lepas Infus

CRS (28), perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang diduga menjadi korban penganiayaan seorang pria keluarga pasien yang tengah dirawat di RS swasta tersebut, Kamis (15/4/2021).

Setelah mengalami penganiayaan itu, CRS telah melapor ke Polrestabes Palembang.

Laporan tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.

Kompol M Abdullah mengatakan, orang yang dilapor berinisial J.

Anak terlapor saat itu sedang dirawat di rumah sakit itu.

J tidak senang karena diduga CRS tidak benar saat melepaskan infus di tangan anaknya.

Ia marah lalu memanggil CRS dan mendatangi kamar tempat anaknya dirawat.

Korban kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya.

Setibanya di kamar tempat anak terlapor dirawat, teman-teman korban disuruh terlapor untuk keluar meninggalkan korban sendirian.

“Namun teman korban tidak mau keluar,” Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).

Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.

Belum sempat korban menjawab terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.

Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.

Melihat kerubutan makin menjadi petugas keamanan di TKP mencoba melerai.

“Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban,” katanya.

Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban dibawa ke ruang emergency.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.

Tanggapan RS Siloam Sriwijaya

Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

“Intinya kami dari Siloam sangat menyesali perbuatan arogan orangtua pasien tersebut terhadap perawat kami,” ujarnya singkat saat dihubungi.

Saat Tribunsumsel.com.mencoba konfirmasi langsung ke RS pihak rumah sakit belum bisa memberikan penjelasan secara langsung.

“Nanti kita kabari lagi mba karena pihak RS masih menunggu klarifikasi lagi dan akan kita sampaikan secepatnya,” ujar salah satu petugas bagian humas di RS Siloam.

HP Perekam Dibanting

Tidak hanya CRS (28) yang menjadi korban penganiayaan, namun seorang perawat lainnya dari RS Siloam Sriwijaya ARP (31) juga menjadi korban peruskan.

Diketahui ARP pada saat kejadian yang merekam kejadian tersebut menggunakan handphonenya.

Kepada petugas ARP mengatakan, berawal saat ia mendengar adanya keributan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kemudian korban merekam aksi tersebut menggunakan handphone nya.

“Pelaku mendekati saya kemudian merampas handphone saya dan langsung membantingnya ke lantai,” ujar ARP, Jumat (16/4/2021).

Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian satu unit handphone vivo v15 dengan total kerugain Rp 3,1 juta.

Atas kejadian tersebut korban melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrsestabes Palembang dengan harapan terlapor dapat bertanggung jawab atas ulah dan perbuatannya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah membenarkan adanya laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang.

“Benar korban sudah membuat laporan dan laporan korban sudah di serahkan untuk ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim Polrestabes Palembang,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, CRS (28) seorang perawat RS Siloam menjadi korban penganiayaan yang dilakukan J. Peristiwa ini pun viral setalah video detik-detik penganiayaan itu di unggah di media sosial hari ini

Dalam laporannya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, CRS kepada petugas mengatakan sempat berlutut kepada pelaku agar mau memaafkannya dan tidak lagi memukulnya.

Namun terlapor tetap saja marah dan menendang perut korban.

Melihat aksi tersebut saksi yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mencoba memisahkan.

Sebelumnya diberitakan, CRS (28) seorang perawat RS Siloamjadi korban penganiayaan membuat laporan di Polrestabes Palembang.

Laporan tersebut dibenarkan Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.

Kompol M Abdullah mengatakan, anak terlapor merupakan pasian di RS tersebut.

Karena terlapor Jason tidak senang diduga korban tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya lalu terlapor marah.

Terlapor kemudian memanggil korban untuk mendatangi kamar diamana tempat anaknya di rawat.

Korban kemudian menemui terlapor bersama teman korban lainnya.

Setibanya di kamar tempat anak terlapor di rawat, teman-teman korban di suruh terlapor untuk keluar meninggalkan korban sendirian.

“Namun teman korban tidak mau keluar,” ujar Kompol Abdullah saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).

Kemudian terlapor menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.

Belum sempat korban menjawab terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.

Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.

Melihat keributan makin menjadi petugas keamanan di TKP mencoba melerai.

“Korban kemudian di bawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara terlapor dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban,” katanya.

Kemudian korban berhasil keluar dan selanjutnya korban di bawa ke ruang emergency.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.(serambinews.com)

Share

Tinggalkan Balasan